Prediksi Distribusi Suhu Udara di Dalam Rumah Tanaman Tipe Arch yang Dilengkapi Evaporative Cooling System
Abstract
Greenhouse effect yang menyebabkan tingginya suhu udara di dalam rumah
tanaman dapat menjadi kendala bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu metode
yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu udara di dalam rumah tanaman
adalah evaporative cooling. Namun demikian, distribusi suhu udara di dalam rumah
tanaman yang menggunakan evaporative cooling system sering kali tidak merata.
Computational Fluid Dynamics (CFD) dapat digunakan untuk memprediksi
distribusi suhu udara di dalam rumah tanaman. Penelitian ini bertujuan
memprediksi distribusi suhu udara di dalam rumah tanaman tipe arch yang
dilengkapi evaporative cooling system menggunakan CFD untuk beberapa hari
dengan radiasi matahari harian yang tipikal. Dalam penelitian ini prediksi distribusi
suhu udara di dalam rumah tanaman dilakukan untuk pukul 08.00 WIB, 12.30 WIB,
dan 16.30 WIB pada ketinggian 0,7 m, 1,6 m, dan 2,5 m di atas permukaan lantai
rumah tanaman. Validasi hasil prediksi terhadap hasil pengukuran suhu udara di
dalam rumah tanaman untuk tiga hari menghasilkan nilai error dan RMSE masingmasing adalah 7,48% dan 2,39 ℃. Selanjutnya, simulasi dilakukan untuk modified
cooling pad dengan menambah ukuran cooling pad menjadi dua kali lipat. Simulasi
distribusi suhu udara di dalam rumah tanaman ketika kondisi kritis telah
memberikan hasil distribusi suhu yang lebih seragam dan suhu udara yang lebih
rendah dengan penurunan sebesar 5%.