Pengaruh Manajemen Flushing yang Berbeda terhadap Performa Produksi Induk Domba Lokal Selama Bunting
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh manajemen flushing yang berbeda terhadap performa produksi induk domba lokal selama bunting. Penelitian ini menggunakan 16 domba betina laktasi kedua dengan rata-rata bobotnya 30,06 ± 6,20 kg dan ditempatkan di kandang individu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuan terdiri atas P1 = tanpa flushing, P2 = flushing sebelum dan setelah dikawinkan, P3= flushing sebelum dan setelah dikawinkan, serta di tengah kebuntingan, P4 = flushing sebelum dan setelah dikawinkan, ditengah dan diakhir kebuntingan. Rasio hijauan : konsentrat dalam ransum adalah 30 : 70 % berdasarkan bahan kering. Peubah yang diamati meliputi konsumsi nutrien, body condition score (BCS), pertambahan bobot badan harian (PBBH), efisiensi pemanfaatan pakan, dan income over feed cost (IOFC). Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi protein kasar, konsumsi serat kasar, konsumsi Beta-N, BCS, PBBH, efisiensi pemanfaatan pakan, dan nilai IOFC. Manajemen flushing berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi lemak kasar, konsumsi total digestible nutrient (TDN), dan perubahan nilai BCS sebelum dan setelah flushing. Disimpulkan bahwa manajemen flushing yang berbeda dengan penambahan minyak ikan lemuru sebelum dan setelah kawin, ditengah, dan diakhir kebuntingan mampu meningkatkan dan memperbaiki performa produksi induk domba lokal serta menghasilkan keuntungan yang paling tinggi. The aim of this research was to analyze the effect of different flushing management on local ewes production perfromance during pregnancy. This research used 16 second lactating local ewes, average weight was 30,06 ± 6,20 kg and placed in individual cages. This research used a Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 4 replications. P1 = without flushing, P2 = flushing during before and after matting, P3 = flushing during before and after matting, and in the middle of pregnancy, P4 = flushing during before and after matting, in the middle and end of pregnancy. Ratio forages and concentrate in the ration were, 30:70 % dry matter basis. The parameter observed were nutient consumption, body condition score (BCS), body weight gain (BWG), feed utilization efficiency, and income over feed cost (IOFC). The data were analyzed using ANOVA and Duncan test. The results showed that the treatment did not significant effect (P>0,05) on consumption of dry matter, consumption of crude protein, consumption of crude fiber, consumption of Beta-N, BCS, BWG, feed utilization efficiency, and IOFC. Flushing management had significant effect (P<0,05) on consumption of crude fat, consumtion of total digestible nutrient (TDN), and difference of BCS before and after flushing. It was concluded that different flushing management with the addition of lemuru fish oil before and after matting, in the middle and end of pregnancy increased and improved production perfromance of local ewes, and produced the highest profit.