Show simple item record

dc.contributor.advisorArkeman, Yandra
dc.contributor.advisorIndrawan, Raden Dikky
dc.contributor.authorZahrah, Dhia Salsabila
dc.date.accessioned2021-05-18T06:08:29Z
dc.date.available2021-05-18T06:08:29Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106791
dc.description.abstractPandemi Covid-19 memberikan ancaman terhadap ketersediaan pangan khususnya pada komoditi beras karena beras merupakan produk pangan pokok yang umumnya dibutuhkan masyarakat khususnya pada saat terjadinya bencana alam. Tingginya permintaan masyarakat akan komoditi beras dapat menyebabkan adanya isu kemungkinan terjadinya kelangkaan pangan yang berkaitan dengan stok atau kuantitas beras di sepanjang rantai pasok beras. Beberapa masalah yang terjadi disepanjang rantai pasok beras akibat adanya pandemik antara lain hambatan pada saluran distribusi rantai serta terbatasnya sumber daya manusia yang menyebabkan terhambatnya aliran produk beras khususnya di area Jabodetabek. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana kondisi industri beras saat pandemi, menganalisis rantai pasok beras serta membuat model sistem ketertelusuran pada rantai pasok beras untuk mencegah risiko kelangkaan pangan. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) serta studi literatur. Penelitian dilakukan pada jaringan rantai pasok beras di Jabodetabek selama bulan Mei sampai November 2020. Penelitian ini menganalisis industri beras dengan model Porter’s Five Forces, analisis rantai pasok beras dengan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN) serta memodelkan sistem ketertelusuran dengan model Unified Modelling Language (UML) dengan usecase, class dan activity diagram. Menurut hasil analisis industri, ancaman yang perlu diperhatikan saat pandemi bagi para pelaku usaha antara lain tingginya ancaman masuknya pesaing baru serta meningkatnya persaingan antar pelaku usaha sejenis, sedangkan ancaman lain pada industri beras seperti ancaman produk subtitusi beras, daya tawar menawar pembeli dan pemasok tidak terlalu mempengaruhi industri beras pada saat pandemi. Pandemi menyebabkan daya beli masyarakat menurun, namun adanya kegiatan bantuan sosial (bansos) oleh beberapa instansi menyebabkan permintaan beras tetap tinggi. Hal tersebut menyebabkan, beberapa hambatan yang terbentuk akibat pandemik justru memberikan peluang bagi para pesaing baru untuk masuk ke dalam industri beras. Selain itu, meningkatnya jumlah pelaku usaha juga menyebabkan peningkatan pada persaingan antar pelaku usaha sejenis dalam industri. Hasil analisis menggunakan kerangka FSCN menunjukkan bahwa kondisi struktur dan manajemen rantai tidak mengalami perubahan dari sebelum pandemi. Perubahan rantai terlihat pada sasaran pasar saat pandemi, dimana target pasar yang dituju tidak hanya para masyarakat saja melainkan juga para instansi yang mengadakan bansos bagi masyarakat yang terdampak pandemik. Sumber daya rantai dan distribusi produk juga mengalami perubahan akibat diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial sehingga menyebabkan terhambatnya aliran produk beras. Oleh karena itu diperlukan juga pengembangan rantai dalam pemanfaatan teknologi dan sistem informasi yang saling terintegrasi antar seluruh pelaku rantai, salah satunya dengan adanya sistem traceability rantai pasok beras. Sistem yang sudah berjalan pada rantai pasok beras diketahui belum terintegrasi secara menyeluruh di sepanjang rantai pasokan dan memungkinkan terputusnya aliran informasi serta menyebabkan adanya tidakan kecurangan di sepanjang rantai. Selain itu, model sistem ketertelusuran pada rantai pasok beras juga dibagi menjadi empat aktivitas utama yakni aktivitas produksi dan distribusi gabah oleh petani atau gapoktan dan pedagang pengumpul, aktivitas proses pengolahan oleh industri pengolahan, aktivitas distribusi dan logistik beras oleh distributor, retailer dan bulog serta aktivitas terakhir merupakan aktivitas sistem penelusuran yang dapat dilakukan oleh konsumen rantai. Penelitian ini berimplikasi pada penerapan teknologi informasi rantai pasok beras sehingga para pelaku rantai akan saling terhubung dalam sistem dan dapat dengan mudah menelusuri informasi secara realtime dan memberikan penanganan permasalahan yang ada secara cepat dan tepat. Namun dibutuhkan penelitian lanjutan terkait uji coba prototipe sistem untuk mendapatkan hasil yang maksimal serta dapat dijadikan dasar sistem ketertelusuran dengan menggunakan kecerdasan buatan serta teknologi blockchain untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan keamanan sistem yang lebih baikid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Sistem Ketertelusuran Rantai Pasok Beras pada saat Pandemi Covid-19id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordJaringan Rantai Pasok Berasid
dc.subject.keywordTraceability Systemid
dc.subject.keywordUnified Modelling Languageid
dc.subject.keywordRice Supply Chain Networkid
dc.subject.keywordTraceability Systemid
dc.subject.keywordUnified Modelling Languageid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record