Hubungan antara Relasi Gender dan Tingkat Keberlanjutan Kampung Ramah Lingkungan Pandawa 5 Cibinong, Kabupaten Bogor
Abstract
Kampung Ramah Lingkungan (KRL) merupakan suatu gerakan pembangunan berkelanjutan berbasis gerakan masyarakat. Relasi gender yang berimbang dalam rumah tangga dapat mendukung keterlibatan anggota rumah tangga dalam pembangunan. Penelitian ini bertujuan menganalisis relasi gender dalam rumah tangga anggota KRL Pandawa 5 dan hubungan antara relasi gender dalam rumah tangga dengan keberlanjutan KRL Pandawa 5 di Kelurahan Pabuaran Mekar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode survei digunakan dalam penelitian. Tiga puluh dari 42 rumah tangga peserta KRL terpilih sebagai responden penelitian. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa relasi gender dalam rumah tangga KRL Pandawa 5 berada pada kategori cukup setara. Analisis regresi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan suami dan istri berpengaruh terhadap kesetaraan gender dalam rumah tangga. Analisis korelasi Spearman memperlihatkan bahwa terdapat korelasi nyata antara relasi gender dan keberlanjutan sosial budaya dari KRL. Ecovillage Pandawa 5 is one of the community initiative undertaken in Cibinong –
Bogor. This initiative has been supported by the households of Pabuaran Mekar
Village. Gender equity and equality in the household affect the ecovillage
performance. The research aims to analyze the gender relation in a household,
then analyze the influence of household characteristic toward gender relation and
at last, to analyze the correlation of gender relation with the sustainability of Eco
Friendly Village Pandawa 5 in Pabuaran Mekar Village, Bogor Regency, West
Java. The research method used is quantitave methodlogy support by qualitative
assestment. The results show that the gender relation in Ecovillage Pandawa 5
household is equal. The education level of husband and wife in the households
influence the gender relation, and there is positive correlation between gender
relation and the sustainability of social-culture.