Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.advisorSasongko, Hendro
dc.contributor.authorSusmanto, Awal
dc.date.accessioned2021-04-26T10:44:44Z
dc.date.available2021-04-26T10:44:44Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106661
dc.description.abstractBUMN persero terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai posisi yang strategis dalam pembentukan IHSG yang menjadi salah satu indikator dalam perekonomian nasional. Selain itu, peran BUMN persero terbuka kepada negara juga sangat vital (menjadi penyetor deviden dan pajak bagi negara). Tidak hanya itu, BUMN perero terbuka dipandang sebagai penggerak perekonomian dan pembangunan bangsa melalui berbagai sektor usahanya. Dengan posisinya yang sangat strategis, BUMN persero terbuka tersebut harus dikelola secara profesional dengan menerapkan praktik-praktik good corporate governance. Dalam mekanisme corporate governance di Indonesia yang menganut sistem two-tier, pemegang saham mendelegasikan kewenangan untuk melakukan pengawasan atas pengurusan perusahaan yang dijalankan oleh direksi kepada dewan komisaris. Dengan demikian, dewan komisaris dengan karakteristik yang dimilikinya mempunyai peran yang strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui proses pengawasan terhadap jalannya pengurusan perusahaan. Sejauh pengetahuan peneliti, dalam konteks penelitian pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan Indonesia, belum terdapat penelitian yang spesifik meneliti BUMN persero terbuka. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh jumlah anggota dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan; (2) menganalisis pengaruh rapat dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan; (3) menganalisis pengaruh jumlah komisaris independen terhadap kinerja perusahaan; (4) menganalisis pengaruh tingkat pendidikan anggota dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan; dan (5) menganalisis pengaruh usia anggota dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang diukur adalah ROE dan Tobin’s Q pada BUMN persero terbuka pada periode 2014-2018. Dengan teknik pengolahan data menggunakan regresi data panel atas variabel penelitian, diperoleh model penelitian terbaik untuk mengukur pengaruh karakteristik dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan. Hasilnya adalah bahwa jumlah komisaris independen dan usia anggota dewan komisaris berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan (ROE dan Tobin’s Q), sedangkan untuk tingkat pendidikan anggota dewan komisaris dan rapat dewan komisaris berpengaruh positif terhadap ROE namun berpengaruh negatif terhadap Tobin’s Q. Sedangkan jumlah anggota dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, tetapi berpengaruh positif terhadap Tobin’s Q. Hasil penelitian ini membawa beberapa implikasi manajerial yang dapat diterapkan, yaitu bahwa Kementerian BUMN perlu memperbaiki beberapa kebijakan terkait pengaturan mekanisme corporate governance khususnya pada aspek dewan komisaris.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Karakteristik Dewan Komisaris terhadap Kinerja Perusahaan: Studi Kasus pada BUMN Persero Terbuka Tahun 2014-2018id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordboard of commissionerid
dc.subject.keywordcorporate governanceid
dc.subject.keywordministry of SOEsid
dc.subject.keywordfirm performanceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record