Show simple item record

dc.contributor.advisorFahmi, Idqan
dc.contributor.advisorAsnawi, Yudha Heryawan
dc.contributor.authorEka Muliano, Raden Bambang
dc.date.accessioned2021-04-26T10:25:33Z
dc.date.available2021-04-26T10:25:33Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106656
dc.description.abstractRADEN BAMBANG EKA MULIANO. Strategi Mitigasi Risiko Keterlambatan Konstruksi Primary Crusher System di Tambang Bawah Tanah PT Freeport Indonesia. Dibimbing oleh IDQAN FAHMI dan YUDHA HERYAWAN ASNAWI. Pembangunan primary crusher system merupakan rangkaian sangat penting dalam ekspansi tambang bawah tanah di PT Freeport Indonesia (PTFI). Keterlambatan penyelesaian primary crusher system akan berdampak negatif terhadap pencapaian produksi yang telah direncanakan PTFI. Dari seluruh tahapan pembangunan primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI sejak tahap inisiasi sampai tahap commissioning, tahapan konstruksi merupakan tahapan paling berisiko mengalami keterlambatan karena kompleksitas metode dan urutan kerja untuk memasang material berukuran besar dan berat di dalam ruang bawah tanah yang sempit dalam jadwal yang sangat ketat. Untuk mendukung ekspansi tiga tambang bawah tanah barunya di tambang Deep Mill Level Zone, Grasberg Block Cave dan Kucing Liar sejak tahun 2014 PTFI telah selesai membangun tiga primary crusher system, yang dua di antaranya mengalami keterlambatan penyelesaian konstruksi lebih dari satu bulan. PTFI perlu membangun empat primary crusher system lagi sampai tahun 2029. Konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI dilaksanakan oleh Central Services (CS), sebuah divisi yang bertanggungjawab pada proses Engineering, Procurement, Construction, Commissioning dan Project Management (EPCM) untuk proyek-proyek strategis dalam wilayah operasi PTFI. Memiliki tanggung jawab sepenting itu Central Services belum mengelola risiko proyek secara memadai sehingga proses identifikasi risiko keterlambatan konstruksi sampai penentuan tindakan mitigasinya belum dilakukan sesuai dengan standar manajemen risiko yang berlaku. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi risiko keterlambatan konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI; (2) menentukan risiko keterlambatan konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI yang memerlukan perlakuan risiko; (3) merencanakan strategi mitigasi risiko keterlambatan konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI. Penelitian terdahulu dengan subyek manajemen risiko keterlambatan proyek sudah dilakukan, namun masih sangat sedikit terhadap proyek konstruksi dengan tingkat kompleksitas tinggi di dalam tambang bawah tanah. Kebaruan penelitian ini adalah pada obyek penelitian yaitu tahapan konstruksi proyek primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI dan metode identifikasi risiko yang menggunakan historical review dari proyek sejenis oleh organisasi yang sama, dengan konteks, lingkup dan kriteria yang relevan. Data penelitian dikumpulkan selama bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 di area operasional PTFI di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Daftar risiko keterlambatan konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI diidentifikasi dari laporan-laporan internal tiga proyek sejenis yang sudah selesai. Daftar risiko keterlambatan teridentifikasi ini disusun sebagai pertanyaan kuesioner tahap satu kepada 35 responden terpilih untuk menentukan skor probabilitas dan dampaknya. Dalam kuesioner tahap satu responden diberikan kesempatan menambahkan risiko keterlambatan yang belum terdaftar namun menurut pendapat mereka sangat signifikan. Hasil kuesioner tahap satu ini digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi masing-masing risiko keterlambatan untuk menentukan risiko keterlambatan yang memerlukan perlakuan risiko. Strategi mitigasi dan pemangku kepentingan yang terlibat ditetapkan melalui focus group discussion (FGD) oleh tujuh pimpinan departemen yang terkait dengan konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI. Seluruh proses penelitian ini dari penentuan risiko keterlambatan yang memerlukan perlakuan risiko sampai tersusunnya alternatif strategi mitigasi dan pemangku kepentingan yang terlibat merupakan elemen-elemen penyusun struktur Analytical Hierarchy Process (AHP). Kuesioner tahap dua dalam bentuk perbandingan berpasangan AHP diberikan kepada tiga orang pimpinan puncak CS untuk menentukan prioritas penerapannya. Penelitian ini mengidentifikasi 79 risiko keterlambatan konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI yang dapat dikelompokkan dalam lima kategori sumber risiko: 16 risiko keterlambatan dari sumber risiko area kerja, 8 risiko keterlambatan dari sumber risiko gambar konstruksi, 22 risiko keterlambatan dari sumber risiko material, 3 risiko keterlambatan dari sumber risiko administrasi, dan 30 risiko keterlambatan dari sumber risiko sumber daya. Evaluasi tingkat risiko terhadap kriteria risiko menghasilkan 17 risiko keterlambatan dari tiga kelompok sumber risiko tidak dapat diterima sehingga memerlukan perlakuan risiko: satu risiko keterlambatan dari sumber risiko area kerja, 11 risiko keterlambatan dari sumber risiko material, lima risiko keterlambatan dari sumber risiko sumber daya. FGD menghasilkan tiga strategi mitigasi risiko keterlambatan konstruksi primary crusher system di tambang bawah tanah PTFI dan empat pemangku kepentingan yang terlibat. Tiga pimpinan puncak CS menentukan prioritas penerapan dari tiga strategi mitigasi risiko keterlambatan: (1) partial hand over area lebih awal; (2) pembaharuan secara berkala daftar proyek dan prioritas alokasi sumber daya; (3) menjadwalkan kedatangan material tiga bulan lebih awal dari waktu pemasangan. Saran untuk penelitian berikutnya adalah memperluas lingkup penelitian dari mulai tahapan engineering dan procurement. Penelitian berikutnya perlu melakukan analisis biaya manfaat dari strategi mitigasi yang dirumuskan. Kedua saran ini akan turut melibatkan stakeholder eksternal CS.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Mitigasi Risiko Keterlambatan Konstruksi Primary Crusher System di Tambang Bawah Tanah PT Freeport Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordconstruction delay analysisid
dc.subject.keywordproject risk assessmentid
dc.subject.keywordproject risk managementid
dc.subject.keywordrisk mitigation strategiesid
dc.subject.keywordunderground mine freeportid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record