Show simple item record

dc.contributor.advisorAchsani, Noer Azam
dc.contributor.advisorSantoso, Moch. Hadi
dc.contributor.authorRiyanto, Erwin
dc.date.accessioned2021-04-21T01:03:44Z
dc.date.available2021-04-21T01:03:44Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106614
dc.description.abstractTembaga merupakan penghantar listrik yang baik dan susah untuk digantikan. Tembaga menjadi bagian dari perkembangan peradaban manusia, terlebih ketika listrik pertama kali ditemukan. Teknologi dan peralatan yang menggunakan listrik sebagai energinya sudah pasti melibatkan tembaga sebagai penghantar listriknya. Perkembangan teknologi Industri yang di mulai dari Industri 1.0 sampai sekarang di era teknologi Industri 4.0, tembaga berperan sangat vital sebagai pengahantar listrik yang baik dan ekonomis. Sehingga kebutuhan tembaga akan semakin meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi, sistem otomatisasi elektronik dan berkembangnya kebutuhan Green Energy. Freeport-McMoRan Inc. (FCX) adalah perusahaan pertambangan internasional yang berkantor pusat di Phoenix, Arizona, USA. FCX mengoperasikan aset yang besar, berumur panjang, beragam secara geografis dan sudah terbukti yaitu berupa cadangan tembaga, emas dan molibdenum. FCX merupakan salah satu produsen tembaga publik terbesar di dunia. Portofolio aset FCX mencakup kawasan mineral Grasberg di Indonesia yang merupakan salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia. Harga tembaga pada perusahaan tambang tembaga merupakan aspek penting dalam hal keuntungan, pendapatan, target produksi dan lindung nilai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif pemodelan harga tembaga dan hubungan kausalitasnya terhadap harga saham FCX. Metode pemodelan harga tembaga yang digunakan dalam penelitian ini adalah Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan Algoritma Genetika (AG). Sedangkan Uji Kausalitas Granger digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara harga tembaga dan harga saham FCX. Berdasarkan penelitian ini, ketiga metode pemodelan tersebut memiliki hasil yang sangat baik untuk memodelkan harga tembaga, dengan koefisien korelasi mendekati satu dan distribusi error dominan mendekati nol. Temuan lain dari penelitian ini adalah harga tembaga “Granger Cause” atau mempengaruhi harga saham FCX pada lag 3 dan lag 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode ARIMA, JST dan AG dapat menjadi alternatif yang sangat baik untuk memodelkan harga tembaga. Dan Uji Kausalitas Granger dapat dipertimbangkan untuk memperkirakan perubahan harga saham FCX berdasarkan perubahan harga tembaga pada lag sebelumnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi analis perusahaan sebagai bagian untuk mengestimasi probabilitas laba, mengestimasi pendapatan, mengestimasi target produksi dan strategi hedging.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemodelan Harga Tembaga dan Hubungan Kausalitasnya dengan Harga Saham Freeport McMoRanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAlgoritma Genetikaid
dc.subject.keywordARIMAid
dc.subject.keywordJaringan Syarafid
dc.subject.keywordKausalitas Grangerid
dc.subject.keywordModelid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record