Show simple item record

dc.contributor.advisorBaga, Lukman M
dc.contributor.advisorIndrawan, Dikky
dc.contributor.authorKusumowati, Rosalia
dc.date.accessioned2021-04-14T23:12:21Z
dc.date.available2021-04-14T23:12:21Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106558
dc.description.abstractMedia mengalami disruptif dengan perkembangan digital yang begitu pesat, sehingga mempengaruhi pemasang iklan untuk menayangkan promosi produknya di banyak pilihan dan tidak hanya televisi, radio, media cetak tetapi bisa melalui digital yang bisa disaksikan secara universal. Nielsen dalam siaran pers nya menyatakan durasi menghabiskan waktu di media digital pun meningkat dalam tiga tahun terakhir, dari 1 jam 52 menit di tahun 2014 menjadi 3 jam 14 menit di tahun 2018. Struktur media beradaptasi dengan mengadopsi teknologi digital ini di setiap jalur produksi dan distribusi melalui layanan Free-To-Air (FTA) tidak hanya dalam bentuk terestrial tetapi dalam bentuk digital dan televisi melalui situs streaming. Bentuk distribusi digital lainnya adalah layanan Over-The-Top (OTT). Objektif perusahaan untuk 5 tahun kedepan sudah ditetapkan dan perusahaan harus siap untuk mengembangkan produk seperti reality show, game show, web serial drama, production hub dll, yang dibuat dan diesekusi tersebar ke audience tidak hanya di FTA tetapi juga melalui layanan OTT. Demi mencapai tujuan tersebut pemimpin organisasi harus dapat menciptakan sumberdaya dan kompetensi yang dapat mendukung untuk membuat dan menjalankan produk tersebut agar dapat bersaing dengan kompetitor. PT Dunia Visitama Produksi atau dikenal dengan Fremantle Indonesia memiliki strategi yang berorientasi pada masa depan agar memiliki keunggulan dan memenangi persaingan untuk dapat mencapai tujuannya yaitu mendapatkan keuntungan bagi kelangsungan dan pengembangan perusahaan. Saat ini Fremantle Indonesia telah menetapkan objektif 5 tahun kedepan, di sisi lain portofolio perusahaan terbatas di FTA dengan program game show dan reality show, sedangkan pengalaman di industri digital masih sedikit dan program yang dicanangkan adalah web serial drama, behind the scene, production hub, produk digital tanpa streaming melalui audio, dan produk digital lainnya. Portofolio perusahaan cukup baik jika dilihat dari FTA sedangkan untuk portofolio produk digital masih terbatas di platform YouTube, Facebook, Instagram dan perusahaan menginginkan produk dapat didistribusikan melalui layanan Over-The-Top (OTT) sehingga tayangan dapat dinikmati secara universal. Keunggulan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Keunggulan bersaing, apapun sumbernya, selalu dihubungkan dengan kepemilikan atas sumberdaya dan kapabilitas yang mampu membuat perusahaan menunjukkan aktivitas yang lebih baik untuk dapat berkompetisi dengan industri yang dinamis sedangkan nilai kompetensi inti dapat ditingkatkan dengan menggabungkan produk dan jasa dengan aset komplementer yang sesuai. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kompetensi inti berdasarkan perspektif sumberdaya yang ada di PT Dunia Visitama Produksi sehingga diketahui kekuatan produk yang dibuat, keuanggulan dalam bersaing dan mengakses pasar baru serta memberikan saran terbaik dalam peningkatan kinerja perusahaan. Berdasarkan permasalahan diatas dan untuk mendapatkan tujuan, beberapa faktor sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki oleh PT Dunia Visitama Produksi dianalisis dengan model VRIO serta analisis kompetensi inti untuk mendapatkan saran bagi perusahaan. Bedasarkan sumberdaya tangible, intangible, dan human serta faktor yang masuk ke dalam sumberdaya dan kemampuan dihasilkan 40 kriteria yang diberikan kepada 13 narasumber untuk menentukan nilai kepentingan dan kekuatan dan hasil dimasukkan ke dalam diagram sumberdaya. Selanjutnya kategori sulit untuk ditiru dan memberikan manfaat terhadap konsumen dilakukan melalui tes VRIO dan kemampuan memberikan akses ke pasar baru untuk menentukan kompetensi inti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya dan kemampuan PT Dunia Visitama Produksi yang menjadi kekuatan dengan hasil 38 kriteria yang masuk ke kuadran kunci kekuatan sedangkan 2 kriteria masuk ke arah kuadran zona yang tidak relevan. Keunggulan bersaing dapat ditentukan dengan menggunakan perspektif sumberdaya melalui model VRIO menghasilkan 9 karateristik yang bisa menjadikan keunggulan bersaing bagi perusahaan dibandingkan dengan kompetitornya, Kompetensi inti yang dimiliki oleh PT Dunia Visitama Produksi didapat dengan menganalisa lebih dalam tentang keunggulan bersaing perusahaan dan dihasilkan 8 kriteria yang bisa mengakses pasar digital. Saran terbaik perusahaan sebaiknya menambahkan katalog dengan membuat tim yang berfokus tehadap pengembangan program dan menjalin kerjasama dengan perusahaan konten kratif lokal yang memiliki banyak ide kreatif tetapi tidak memiliki jaringan internasional, sehingga kerjasama ini akan menambah katalog yang bisa dijual di pasar digital internasional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKompetensi Inti Perusahaan dan Strategi Merespon Distrupsi pada PT Dunia Visitama Produksiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCore competencyid
dc.subject.keywordresource based viewid
dc.subject.keywordImmitabilityid
dc.subject.keywordVRIO (Value, Rare, Immitability, Organization).id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record