dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk maskulinisasi ikan nila merah serta mengetahui dosis optimal serbuk sari pinus untuk maskulinisasi ikan nila merah Oreochromis niloticus. Serbuk sari pinus digunakan untuk mengganti hormon 17α-methyltestosterone yang bersifat karsinogenik dan mencemari lingkungan. Larva ikan nila merah yang digunakan pada penelitian ini berumur lima hari dengan kepadatan 100 ekor untuk setiap wadah pemeliharaan. Larva ikan nila merah dipelihara selama 60 hari. Terdapat empat perlakuan berbeda, kontrol (tanpa penambahan serbuk sari pinus (PP)), PP 0.2 g/kg pakan, PP 0.4g/kg pakan, dan PP 0.6g/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan nilai SGR tertinggi terdapat pada perlakuan PP 0.2 g/kg pakan sebesar 5.22±0.18% sedangkan kontrol sebesar 4.99±0.03%. Nilai SR tertinggi terdapat pada perlakuan PP 0.4 g/kg pakan sebesar 86.00±2.00% sedangkan kontrol sebesar 83.33±4.16%. Persentase kelamin jantan pada perlakuan kontrol sebesar 48.83±3.87%, sedangkan persentase kelamin jantan pada perlakuan PP 0.2 g/kg, PP 0.4g/kg, dan PP 0.6g/kg pakan berturut-turut sebesar 79.97±6.65%, 86.63±6.65%, 84.40±3.81%. Berdasarkan penelitian ini, perlakuan PP 0.2 g/kg pakan merupakan perlakuan terbaik untuk kegiatan maskulinisasi larva ikan nila merah dibandingkan dengan perlakuan kontrol. | id |