Pengaruh Waktu dan Suhu Pemanasan pada Pemurnian Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jelantah Menggunakan Evaporator
Abstract
Biodiesel berbahan baku minyak jelantah memiliki peluang untuk
mengatasi ketergantungan impor energi nasional. Produksi biodiesel dilakukan
melalui reaksi transesterifikasi minyak jelantah dan metanol dengan katalis KOH.
Reaksi dapat dimaksimalkan dengan penambahan metanol berlebih. Metanol yang
tidak bereaksi selama transesterifikasi dapat mempengaruhi kualitas biodiesel,
sehingga diperlukan pemurnian menggunakan evaporator. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh suhu evaporator (70o
C, 80o
C, dan 90o
C) dan waktu
pemanasan (60, 90, dan 120 menit) pada pemurnian biodiesel. Analisis
karakteristik bahan baku minyak jelantah diperlukan untuk menentukan proses
lanjutan. Analisis mutu biodiesel diukur berdasarkan yield biodiesel, densitas,
viskositas kinematik, bilangan asam, dan bilangan penyabunan. Analisis metanol
diukur berdasarkan yield dan kemurnian. Penelitian menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) dua faktor, dan dianalisis dengan ANOVA (α=0,05) serta uji
lanjut Duncan. Perlakuan terbaik didapat suhu 90o
C dan waktu 90 menit dengan
densitas 0,85 g/ml, viskositas kinematik 3,96 cSt, bilangan asam 0,31 mgKOH/g,
yield biodiesel 97,00%, yield metanol 18,64% dan kemurnian metanol 96,95%.
Kata kunci : biodiesel, minyak jelantah, pemurnian, suhu, waktu,