Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Studi Penerima Bidikmisi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstract

Bidikmisi merupakan program bantuan yang diberikan oleh pemerintah dalam kurun waktu tertentu. Penerima Bidikmisi yang tidak menyelesaikan studinya sampai batas waktu yang telah ditentukan harus membayar sendiri biaya kuliahnya. Persentase mahasiswa yang menyelesaikan studinya tepat waktu pada masing-masing angkatan tidak lebih dari 50 persen. Oleh karena itu, faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan studi penerima Bidikmisi perlu diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis profil sosial ekonomi, kinerja akademik, serta faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan studi penerima Bidikmisi, sehingga dapat dirumuskan rekomendasi untuk pengelolaan Bidikmisi dalam meningkatkan keberhasilan studi penerima Bidikmisi. Populasi dalam penelitian ini adalah penerima Bidikmisi angkatan 2014 dan 2015 yang telah menyelesaikan studinya sebelum Tahun 2020 yaitu sebanyak 537 orang. Responden dipilih dengan teknik random sampling dan jumlah sampel adalah 247 orang. Pada penelitian ini variabel endogen (Y) yaitu keberhasilan studi, sedangkan variabel eksogen (X) yaitu faktor internal, faktor eksternal, kualitas layanan dan financial aid. Teknis pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software LISREL 8.8 serta analisis deskriptif dengan Microsoft Excel dan SPSS 22. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar penerima Bidikmisi adalah perempuan, usia 18 tahun dan berasal dari daerah Banten. Tingkat pendidikan ayah paling banyak adalah SMA/sederajat dan ibu lulusan SD/sederajat. Sebagian besar penghasilan orangtua rendah dengan persentase jumlah tanggungan keluarga paling banyak 1-2 orang. Pekerjaan lulusan penerima Bidikmisi setelah lulus mayoritas adalah sebagai karyawan swasta dengan persentase paling tinggi adalah pada penghasilan kategori rendah. Pada saat dilakukan pengambilan data, pekerjaan lulusan penerima Bidikmisi sebagian besar karyawan swasta dengan persentase tertinggi memiliki penghasilan yang tinggi. Sebagian besar penerima Bidikmisi memiliki IPK dengan kategori sangat memuaskan, lulus tepat waktu, dan mendapat pekerjaan pertama setelah lulus dengan cepat. Tingkat evaluasi kecocokan model keseluruhan penelitian ini adalah good fit, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan. Pada uji kecocokan model pengukuran terdapat satu indikator yaitu X43 yang tidak valid, yang kemudian dikeluarkan dari model. Pada uji kecocokan model struktural faktor internal memiliki pengaruh paling besar terhadap keberhasilan studi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa: 1) Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan studi; 2) Faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan studi; 3) Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan studi; dan 4) Tidak ada pengaruh antara financial aid terhadap keberhasilan studi. Metode Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan urutan indikator yang menjadi prioritas utama dalam meningkatkan keberhasilan studi adalah minat akademik, lingkungan masyarakat, reliability dan empathy. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh pengelola Bidikmisi untuk meningkatkan keberhasilan studi diantaranya adalah meningkatkan minat akademik penerima Bidikmisi, menjaga kondisi lingkungan masyarakat kampus, meningkatkan kualitas informasi, dan lebih memperhatikan kepentingan penerima Bidikmisi melalui pelayanan yang sepenuh hati, ramah, dan penuh empati.

Bidikmisi is an aid program provided by the government within a certain period of time. Bidikmisi recipients who do not complete their studies within the specified time must pay their own tuition fees. The percentage of students who complete their studies on time in each batch is not more than 50 percent. Therefore, the factors that influence the success of the study of Bidikmisi recipients need to be investigated. The purpose of this research is to analyze the socioeconomic profile, academic performance, and factors that influence the success of Bidikmisi recipient studies, so that recommendations can be formulated for the management of Bidikmisi in increasing the studies success of Bidikmisi recipients. The population in this study were recipients of Bidikmisi batch 2014 and 2015 who had completed their studies before 2020, namely as many as 537 people. Respondents were selected by random sampling technique and the number of samples was 247 people. In this study, the endogenous variable (Y) is the studies success, while the exogenous variable (X) is internal factors, external factors, service quality and financial aid. Technical processing of data using Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.8 software and descriptive analysis with Microsoft Excel and SPSS 22. Based on the results, most of the recipients of Bidikmisi were women, aged 18 years old and came from Banten area. The education level of fathers is at most SMA / equivalent and mothers are SD / equivalent. Most of the parents' income is low with the percentage of the number of family dependents of at most 1-2 people. Most of the graduate occupations of Bidikmisi recipients after graduation are private employees with the highest percentage salary in the low category of income. At the time of data collection, the occupations of Bidikmisi recipient graduates were mostly private employees with the highest percentage having high income. Most of the Bidikmisi recipients have a very satisfactory GPA, graduated on time, and got their first job quickly after graduating. The level of evaluation of the overall model fit of this study is good fit, it mean that the design of the research model can be used to see the factors that influence the success of the study, so that hypothesis testing can be carried out. In the measurement model fit test, there is one indicator, namely X43 which is invalid, which is then removed from the model. In the fit test of the structural model, internal factors have the greatest influence on the success of the study. The results of hypothesis testing indicate that: 1) Internal factors have a significant effect on the student success; 2) External factors have a significant effect on the student success; 3) Service quality has a significant effect on the student success; and 4) There is no influence between financial aid on student success. The Importance Performance Analysis (IPA) method shows that the order of indicators that are the top priority in increasing the success of a study is academic interest, community environment, reliability and empathy. Managerial implications that can be carried out by Bidikmisi managers to increase the success of studies include increasing the academic interest of Bidikmisi recipients, maintaining the environmental conditions of the campus community, improving the quality of information, and paying more attention to the interests of Bidikmisi recipients through wholehearted, friendly and empathetic services.