Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Bonar M.
dc.contributor.advisorBandono, Bayu
dc.contributor.authorAssrianti, Assrianti
dc.date.accessioned2021-02-24T01:21:00Z
dc.date.available2021-02-24T01:21:00Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106077
dc.description.abstractKrisis keuangan dapat berakibat buruk terhadap sektor ekonomi dan menurut IICG (2010) lembaga International Monetary Fund (IMF) akan memberikan bantuan dana dengan syarat adanya peningkatan implementasi tata kelola perusahaan, khususnya bagi perusahaan besar yang berpengaruh dalam perekonomian. Konsep tata kelola perusahaan masih belum sepenuhnya diterapkan oleh sebagian besar pelaku usaha yang tercermin dalam hasil penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard. Hasil penilaian peserta ACGS menimbulkan dugaan bahwa tata kelola perusahaan yang baik tidak benar-benar diimplementasikan sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal, khususnya bagi perusahaan sektor non-keuangan di mana pengenaan prudential principle tidak menjadi hal yang mandatory. Namun demikian, berbagai literatur menyebutkan bahwa melalui implementasi tata kelola perusahaan yang baik menimbulkan benefit bagi perusahaan, di mana salah satunya adalah meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan yang dapat dilihat melalui nilai perusahaan (TOBS) dan rasio profitabilitas yaitu Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Dilihat berdasarkan nilai perusahaan (TOBS) dan rasio profitabilitasnya, ROA dan ROE perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ45 tahun 2014 – 2018 tidak menunjukkan tren yang positif, namun mengalami fluktuasi, bahkan terdapat beberapa perusahaan yang mengalami tren penurunan. Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas dan nilai perusahaan, dan (2) menganalisis dampak faktor eksternal, internal dan tata kelola terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data panel terdiri dari 14 perusahaan sektor non-keuangan yang termasuk ke dalam indeks LQ45 pada periode tahun 2014 – 2018. Model ekonometrika dibangun sebagai sistem persamaan recursive, terdiri dari 13 persamaan (7 persamaan struktural dan 6 persamaan identitas). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa model teridentifikasi secara berlebih (overidentified) dan diestimasi menggunakan metode Two State Least Squares (2SLS). Analisis dampak menggunakan alternatif skenario simulasi faktor eksternal, internal dan tata kelola perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Revenue perusahaan (REV) dipengaruhi oleh total aset perusahaan (TAP), produk domestik bruto (PDBT), dan REV tahun lalu. Earning before interest and tax (EBIT) dipengaruhi oleh laba kotor perusahaan (LKT) dan beban operasional perusahaan (BOP). Beban bunga perusahaan (BBP) dipengaruhi oleh total liabilitas perusahaan (TLP) dan BBP tahun lalu. Laba bersih perusahaan (LBP) dipengaruhi oleh earning before interest and tax (EBIT), beban bunga perusahaan (BBP), beban pajak perusahaan (BPJ), dan LBP tahun lalu. Return on Asset (ROA) dipengaruhi oleh faktor tata kelola (presentasi jumlah komisaris independen (PJKI) dan jumlah komite audit (JKA)), laba bersih perusahaan (LBP), total aset perusahaan (TAP), dan ROA tahun lalu. Return on Equity (ROE) dipengaruhi oleh faktor tata kelola (rasio jumlah anggota direksi (RJDD), presentasi jumlah komisaris independen (PJKI), jumlah komite audit (JKA), dan kepemilikan manajerial (KMN)), laba bersih perusahaan (LBP), dan total ekuitas perusahaan (TEP). Nilai Perusahaan (TOBS) dipengaruhi oleh Return on Asset (ROA) dan TOBS tahun lalu. Dampak perubahan kondisi faktor eksternal, internal dan tata kelola terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan di tahun 2014 – 2018, sebagai berikut: (1) pada kondisi penurunan produk domestik bruto, dibandingkan dengan peningkatan tingkat inflasi atau suku bunga nominal pinjaman perusahaan, berdampak lebih besar terhadap penurunan profitabilitas dan nilai perusahaan, dan (2) pada kondisi penurunan produk domestik bruto, peningkatan tingkat inflasi, atau peningkatan suku bunga nominal pinjaman yang diantisipasi perusahaan dengan kebijakan meningkatkan tata kelola akan lebih efektif meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan dengan melakukan (a) efisiensi menurunkan beban operasional dan meningkatkan total aset, dibandingkan (b) melakukan efisiensi penurunan harga pokok penjualan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDampak Faktor Eksternal, Internal dan Tata Kelola terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan di Bursa Efek Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcorporate governanceid
dc.subject.keywordeconometric modelid
dc.subject.keywordexternal and internal factorsid
dc.subject.keywordfirm valueid
dc.subject.keywordprofitabilityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record