Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharsono
dc.contributor.advisorHadiarto, Toto
dc.contributor.authorPrasetya, Wandy Murti
dc.date.accessioned2021-02-11T10:39:52Z
dc.date.available2021-02-11T10:39:52Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105852
dc.description.abstractCabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Kebutuhan komoditas cabai terus meningkat setiap tahunnya. Hambatan dalam produksi cabai adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus, misalnya PYLCV (Pepper yellow leaf curl virus) atau biasa disebut penyakit daun kuning keriting. Infeksi virus kuning menyebabkan penurunan produksi cabai hingga 70-100%. Virus ini ditularkan oleh serangga vektor kutu kebul (Bemisia tabaci). Virus ini termasuk dalam family Geminiviridae atau biasa disebut Geminivirus. Pengendalian secara tradisional terkait penyakit ini dirasa masih belum sepenuhnya efisien dikarenakan masih banyaknya tanaman yang terinfeksi. Proliferating cell nuclear antigen (PCNA) diduga merupakan protein yang ditargetkan oleh PYLCV. Inaktivasi dari gen penyandi protein tersebut telah berhasil dilakukan dengan pengeditan gen PCNA menggunakan CRISPR/Cas9. Hasil dari pengeditan tersebut didapatkan mutan yang resisten terhadap PYLCV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis resistensi turunan kedua (M2) dari mutan hasil pengeditan gen PCNA terhadap PYLCV. Benih mutan M2 yang digunakan merupakan turunan dari M1 dengan kode galur L84.2, L84.23, C47.7 dan L120.19. Infeksi pada cabai uji dilakukan di Rumah Kaca dengan menggunakan Bemisia tabaci sebagai vektor PYLCV. PYLCV diperbanyak di Gossypium herbaceum. Evaluasi ketahanan terhadap 60 tanaman menghasilkan 35 tanaman yang tahan terhadap PYCLV. Analisis PCR menunjukkan bahwa tanaman tahan tersebut tidak mengandung PYCLV. Analisis sekuensing satu arah dilakukan pada dua tanaman tahan dan dua tanaman rentan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada gen PCNA. Tanaman M2 ini memiliki sekuen PCNA yang sama dengan tetua non-mutan yang berarti tidak ada mutasi pada gen PCNA. Tanaman yang tahan tersebut diduga mempunyai genotipe heterosigot di dalam lokus PCNA. Oleh karena itu, pengurutan DNA dua arah pada semua tanaman yang tahan perlu dilakukan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB universityid
dc.titleAnalisis Resistensi Tanaman Cabai Mutan Hasil Penyuntingan Gen PCNA Terhadap Penyakit Daun Kuning Keriting Cabaiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCabai (Capsicum annuum L.)id
dc.subject.keywordCRISPR/Cas9id
dc.subject.keywordResistantid
dc.subject.keywordPCNAid
dc.subject.keywordPYLCVid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record