Evaluasi Ukuran-ukuran Tubuh pada Sapi Belgian Blue, Peranakan Ongole dan Silangannya
Abstract
Sapi Belgian Blue (BB) merupakan sapi yang termasuk dalam bangsa Bos
taurus yang memiliki otot ganda karena akibat dari hasil mutasi gen. Sifat perototan
ganda pada sapi BB yang dalam bahasa medis disebut muscular hypertrophy yang
disebabkan delesi 11 nukleotida di bagian ekson 3 pada gen myostatin. Salah satu
kelemahan dari sapi Belgian Blue adalah berdasarkan adaptasi terhadap daerah
panas (tropis), kekurangan daya tahan anak dan kejadian distokia yang tinggi. Salah
satu upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya genetik sapi BB yaitu
dengan menyilangkan dengan bangsa sapi lokal yang ada di Indonesia. Salah satu
program persilangan yaitu sapi Belgian Blue dengan Peranakan Ongole.
Sapi Peranakan Ongole sebagai salah satu ternak lokal Indonesia yang
berasal dari sapi hasil persilangan. Sapi Peanakan Ongole sebagai sapi local
memiliki keunggulan yaitu mampu memanfaatkan pakan yang berkualitas rendah
dan mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap iklim tropis. Oleh karena itu,
persilangan dalam pemuliaan ternak adalah suatu metode yang dapat digunakan
untuk meningkatkan produktivitas ternak termasuk pada sapi pedaging. Persilangan
memberikan dampak yaitu meningkatkan performa produksi hasil silangan
dibandingkan dengan sapi lokal.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan menganalisis ukuran-ukuran
tubuh dan indeksasi pada sapi Belgian Blue, Peranakan Ongole dan silangannya.
Sapi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 ekor terdiri atas 8 ekor sapi
Belgian Blue, 7 ekor sapi Peranakan Ongole dan 15 ekor silangannya yang
dipelihara di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor, Indonesia. Peubah ukuranukuran
tubuh yang di amati adalah panjang badan, tinggi pundak, dalam dada, lebar
dada, lingkar dada, tinggi pinggul dan lebar pinggul, sedangkan indeksasi yang
hitung adalah weight, height slope, length index 1, length index 2, width slope, depth
index dan foreleg length. Data ukuran-ukuran tubuh pada setiap bangsa sapi di
koreksi berdasarkan umur dan jenis kelamin. Selanjutnya data ukuran-ukuran tubuh
dan nilai indeksasi dianalisis menggunakan analisis ragam engan program SAS 9.4.
Adapun analisis Komponen Utama (AKU) dengan pendekatan biplot dianalisis
menggunakan program XLStat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran-ukuran tubuh dan indeksasi
pada setiap bangsa sapi berbeda (P<0.05). Sapi silangan Belgian Blue Peranakan
Ongole memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan sapi
Peranakan Ongole dan Belgian Blue yaitu panjang badan, tinggi pundak, dalam
dada dan tinggi pinggul. Hasil analisis komponen utama memperlihatkan bahwa
ketiga bangsa sapi yang dianalisis secara jelas terpisah baik sapi Belgian Blue,
Peranakan Ongole dan silangannya. Bangsa sapi Belgian Blue dan silangan Belgian
Blue Peranakan Ongole memiliki karakter peubah spesifik dan menjadi penciri
pada setiap bangsa sapi. Sapi silangan Belgian Blue Peranakan Ongole memiliki
nilai height slope lebih besar dibandingakn dengan sapi Belgian Blue dan
Peranakan Ongole sehingga memperlihatkan perpaduan tinggi yang bagus. Nilai
indeksasi length index sapi silangan Belgian Blue Peranakan Ongole lebih dari satu
menunjukkan memiliki kerangka panjang dan nilai depth index lebih dari 0.5 yang
menunjukkan sapi tipe gemuk.
Berdasarkan hasil analisis bahwa sapi silangan Belgian Blue Peranakan
Ongole memiliki potensi perdagingan yang lebih bagus dibandingkan sapi
Peranakan Ongole dikarenakan sapi silangan Belgian Blue Peranakan Ongole
memiliki kerangka yang panjang dan tinggi seperti sapi Peranakan Ongole tetapi
memiliki nilai indeks perdagingan yang lebih bagus dibandingkan sapi Peranakan
Ongole. Dengan demikian arah seleksi untuk meningkatkan indeks perdagingan
sapi yaitu meningkatkan ukuran tubuh lebar sapi. Salah satu cara untuk
meningkatkan indeks perdagingan dengan cepat yaitu persilangan.
Collections
- MT - Animal Science [1206]