dc.contributor.advisor | Arief, Irma Isnafia | |
dc.contributor.advisor | Taufik, Epi | |
dc.contributor.author | Wahyuningtyas, Amalina Nur | |
dc.date.accessioned | 2021-02-09T03:46:08Z | |
dc.date.available | 2021-02-09T03:46:08Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105803 | |
dc.description.abstract | Susu sapi segar merujuk kepada susu yang baru saja diperah dan belum
melalui proses apapun. Pada dasarnya, susu yang belum diperah bersifat steril dari
bakteri maupun kotoran. Namun, proses pemerahan memungkinkan susu
terkontaminasi dari bakteri dan kotoran.
Bakteriosin merupakan senyawa peptida yang diproduksi oleh bakteri asam
laktat dan memiliki aktivitas antimikroba. Senyawa antimikroba ini bersifat tidak
toksik bagi manusia, mudah didegradasi oleh enzim proteolitik, tidak
membahayakan mikroflora usus karena mudah dicerna oleh enzim-enzim
pencernaan serta stabil terhadap perubahan pH dan suhu. Oleh sebab itu, bakteriosin
dapat digunakan sebagai biopreservatif pada produk pangan segar maupun olahan.
Pemanfaatan bakteriosin seperti plantarisin IIA-1A5 sebagai pengawet alami yang
mengandung senyawa antimikroba diharapkan dapat merusak dan membunuh
bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus. Oleh sebab itu, maka perlu
dilakukan penelitian untuk menganalisis bagaimana aplikasi dari bakteriosin ke
peternakan sapi perah untuk mengkaji aplikasi bakteriosin sebagai substansi
antimikroba dalam proses pemerahan sapi perah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak
kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Penelitian ini dilakukan 3 perlakuan yaitu
kontrol (tanpa pencelupan), plantarisin 0,0074%, dan povidone iodine 0,2% sebagai
substrat antimikroba yang digunakan dalam proses pencelupan puting (teat dipping)
sebelum pemerahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi plantarisin pada
pencelupan puting sebelum pemerahan, mampu menekan penambahan TPC, E.
coli, dan S. aureus. Aplikasi plantarisin pada pencelupan puting tidak
mempengaruhi nilai pH dan kualitas fisikokimia (kadar lemak, BKTL, laktosa, serta
protein) susu. | id |
dc.description.abstract | Fresh dairy milk refers to the milk which has just been milked without
undergoing any measures. Milking process allows the milk contamination from
bacteria and impurities. Bacteriocins are peptide compounds which are produced
by lactic acid bacteria and posses antimicrobial activity. These antimicrobials are
safe for human consumption, easily degraded with proteolytic enzyme, harmless to
the gut microflora since they are easily digested with digestive enzymes and stable
with pH and temperature changes.
Therefore, bacteriocins can be used as biopreservative on both raw and
processed foods. Utilization of bacteriocins such as plantaricin IIA-1A5 as natural
preservatives which contains antimicrobial compounds is expected to destroy and
kill pathogenic bacteria, such as Staphylococcus aureus. Therefore, it is necessary
to conduct research to analyze how the application of bacteriocins to dairy farms to
assess the application of bacteriocins as an antimicrobial substance in the milking
process of dairy cows.
The study was conducted using a randomized block design (RBD) with 3
replications. The treatment design consisted of control (without immersion),
plantarisin 0.0074%, and povidone iodine 0.2% as an antimicrobial substrate used
in the teat dipping process before milking. Application of plantaricin as teat dipping
before milking can reduce TPC, E.coli and S. aureus population. Application of
plantaricin as teat dipping did not alter pH value and physicochemistry quality (fat,
SNF, lactose and protein) in which is below Indonesian National Standard (SNI). | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Aplikasi Plantarisin sebagai Substrat Antimikroba dalam Proses Pemerahan untuk Mempertahankan Kualitas Susu pada Peternakan Sapi Perah Rakyat | id |
dc.title.alternative | Application of Plantaricin as an Antimicrobial Substrate in the Milking Process to Maintain Milk Quality in Smallholder Dairy Farms | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | L. plantarum IIA-1A5 | id |
dc.subject.keyword | bakteriosin | id |
dc.subject.keyword | plantarisin | id |
dc.subject.keyword | susu segar | id |
dc.subject.keyword | bacteriocin | id |
dc.subject.keyword | fresh milk | id |
dc.subject.keyword | plantaricin | id |