Perancangan Sistem Kerja dan Mekanisasi Untuk Budidaya Sayur Organik Skala Agroindustri Di Mitra ATP-IPB Melalui Analisis Ekonomi-Ergonomi
Abstract
Permintaan produk sayur organik yang terus meningkat merupakan salah satu tantangan yang harus diperhatikan oleh petani. Hal yang menjadi penyebab masalah pada pengelolaan untuk mencapai target optimal yaitu hasil kuantitas, kualitas, dan kontinuitas tidak berjalan dengan baik. Sehingga menyebabkan rendahnya efisiensi dan produktivitas, rendahnya efisiensi dan produktivitas maka pendapatan yang diterima petani juga rendah. Penyebab tersebut yang menyebabkan para petani lebih memilih bekerja di luar sektor pertanian. Tujuan penelitian yaitu merancang sistem kerja dan mekanisasi yang optimum serta menguntungkan bagi petani pelaku sesuai dengan kapasitas ergonomi kerjanya dengan pendekatan analisis ekonomi-ergonomi khususnya untuk Mitra Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan februari hingga maret 2020. Berdasarkan kondisi saat ini di lokasi penelitian, waktu kerja petani pelaku yaitu 6 jam per hari, analisis tekno-ekonomi membuktikan bahwa pendapatan petani pelaku pada musim kemarau dan musim hujan sebesar Rp 1 200 000 per bulan, pendapatan tersebut masih dibawah standar UMR. Berdasarkan hasil rancangan dengan meningkatkan jam kerja menjadi 8 jam per hari diperoleh pendapatan yaitu pada musim kemarau dan musim hujan sebesar Rp 1 600 000 per bulan. Rancangan input mekanisasi selektif dilakukan dengan asumsi mesin milik sendiri dan mesin sewa. Pendapatan pada musim kemarau untuk mesin milik sendiri dan mesin sewa sebesar Rp 6 268 800 dan Rp 6 206 000 per bulan, sedangkan musim hujan untuk mesin milik sendiri dan mesin sewa yaitu sebesar Rp 7 436 000 dan Rp 7 357 500 per bulan. Berdasarkan rancangan peningkatan jam kerja serta mekanisasi pendapatan petani pelaku dapat mencapai standar UMR Kabupaten Bogor 2019. Berdasarkan penambahan input mekanisasi, luasan areal budidaya yang dikelola yaitu 29 ha per musim.