Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Yanuar Jarwadi
dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.authorSheftiana, Ulfah Sarach
dc.date.accessioned2021-01-12T01:27:04Z
dc.date.available2021-01-12T01:27:04Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105222
dc.description.abstractWaduk Jatiluhur merupakan salah satu waduk serbaguna di Jawa Barat dengan peruntukkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), penyediaan bahan baku air minum dan industri, penyediaan air irigasi, perikanan, pariwisata dan pengendalian banjir. Berdasarkan laporan akhir Perum Juanda pada tahun 2000 bahwa volume waduk pada tahun 1964 adalah 2970 juta m³, pada tahun 1987 adalah 2556 juta m³, tahun 1995 adalah 2456 juta m³ dan pada tahun 2000 adalah 2448 juta m³. Hal ini menunjukkan bahwa volume waduk telah berkurang sebanyak 522 juta m³ dalam kurun waktu 36 tahun pada ketinggian ± 107 mdpl. Analisis sedimentasi atau bahan terangkut akibat erosi diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah bahan yang diendapkan di bagian hilir serta kerusakan yang dapat ditimbulkan bila bahan terangkut tersebut melewati pintu – pintu saluran irigasi. Melihat besarnya masalah penurunan kapasitas waduk akibat pendangkalan sedimentasi maka perlu dilakukan pengendalian sedimentasi yang tepat. Analisis proses terjadinya sedimentasi dan kekeruhan dan dampaknya terhadap waduk sehingga perlu dilakukan pengendalian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung sedimentasi dan kekeruhan di Waduk Jatiluhur dan membuat strategi pengendalian sedimentasi dan kekeruhan di Waduk Jatiluhur. Perhitungan sedimentasi menggunakan perhitungan langsung berdasarkan jumlah TSS dan debit yang terukur, sedangkan untuk mendapatkan nilai kekeruhan didapatkan menggunakan alat turbidy meter. Setelah mendapatkan nilai sedimen dan kekeruhan, maka menganalisis faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi. Faktor – faktor tersebut nantinya akan digunakan juga dalam penentuan strategi dalam pengelolaan sedimentasi dan kekeruhan. Penentuan strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai laju sedimentasi pada inlet Waduk Jatiluhur tahun 2018 adalah 38,5 ton/ha. Nilai tersebut menunjukkan bahwa inlet Waduk Jaitluhur tergolong dalam katagori pemulihan sangat tinggi berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Tahun 2014. Strategi dalam pengendalian sedimentasi dan kekeruhan adalah (I) Membangun bendung penangkap sedimen. (II) Meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan pengelola waduk dalam mematuhi dan memperketat peraturan dan kebijakan. (III) Melakukan konservasi tanah (IV) Melakukan rapat bulanan untuk mengatur pembagian air.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNatural Resources and Environmental Management Sciencesid
dc.titleStrategi Pengendalian Sedimentasi dan Kekeruhan di Perairan Waduk Jatiluhurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkekeruhanid
dc.subject.keywordsedimentasiid
dc.subject.keywordwadukid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record