Efisiensi Teknis Usahatani Padi Sawah Irigasi dan Non-Irigasi di Provinsi Jawa Timur
Abstract
Peningkatan produksi padi melalui perluasan lahan pertanian sudah tidak relevan mengingat lahan merupakan sumberdaya yang bersifat terbatas. Di sisi lain, pertumbuhan produktivitas padi menunjukkan stagnasi, termasuk di provinsi Jawa Timur yang memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi padi nasional. Oleh karena itu, upaya peningkatan produktivitas padi terus dilakukan, salah satunya melalui pengembangan jaringan irigasi. Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi keberadaan jaringan irigasi terhadap kinerja usahatani padi yang dinilai menggunakan indikator efisiensi teknis. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi sawah di Jawa Timur, mengetahui dan membandingkan tingkat efisiensi teknis usahatani padi sawah yang dilakukan di lahan beririgasi dan lahan non-irigasi di Jawa Timur, dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis usahatani padi sawah di Jawa Timur. Analisis dilakukan dengan metode pendugaan maximum likelihood estimation menggunakan software Frontier 4.1. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas lahan, unsur N, unsur P, dan tenaga kerja luar keluarga memengaruhi produksi padi sawah di Jawa Timur. Usahatani padi sawah di lahan irigasi lebih efisien secara teknis dibandingkan usahatani padi sawah di lahan non-irigasi. Keberadaan jaringan irigasi, tingkat pendidikan formal petani, pendidikan nonformal petani, status kepemilikan lahan, dan keanggotaan petani dalam kelompok tani memengaruhi efisiensi teknis usahatani padi di Jawa Timur.
Collections
- UT - Agribusiness [4247]