Evaluasi Potensi Hasil 30 Hibrida Jagung (Zea mays L.) dan Pembentukan Grup Heterotik Galur-Galur Tetuanya
View/ Open
Date
2020Author
Triawardani, Sinta Dewi
Suwarno, Willy Bayuardi
Sutjahjo, Surjono Hadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Jagung merupakan komoditas penting yang bermanfaat sebagai bahan pangan,
bahan pakan ternak, serta bahan baku industri sehingga perlu upaya meningkatkan
potensi hasil jagung. Peningkatan potensi hasil dapat dilakukan melalui program
pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi hasil 30
hibrida jagung dan mengelompokkan galur-galur tetuanya ke dalam grup heterotik.
Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Seed Center, dan
Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian, IPB University, Bogor mulai bulan September 2019 hingga
Februari 2020. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan kelompok lengkap
teracak dengan tiga ulangan. Terdapat 32 hibrida yang diuji yaitu 30 hibrida jagung
hasil persilangan antara galur-galur IPB (line) dengan dua galur penguji (tester)
dari Balai Penelitian Tanaman Serealia (Mr14 dan Nei9008), serta dua varietas
hibrida komersil sebagai varietas pembanding (BISI2 dan NK6172). Hasil
penelitian menunjukkan adanya keragaman antar genotipe pada karakter umur
berbunga betina, anthesis-silking interval (ASI), tinggi tanaman, tinggi tongkol,
diameter batang, jumlah tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris
biji, bobot tongkol per tanaman, bobot biji per tongkol, bobor seribu biji, rendemen
hasil, kadar air, dan hasil pipilan kering. Hibrida L15xMr14 memiliki potensi hasil
terbaik dari 30 hibrida yang diuji, nyata lebih tinggi terhadap varietas BISI2, dan
tidak berbeda nyata terhadap varietas NK6172. Nilai daya gabung umum tertinggi
untuk hasil pipilan kering dimiliki P13 dan Mr14, sedangkan L15xMr14 memiliki
nilai daya gabung khusus tertinggi. Hasil pipilan kering berkorelasi positif nyata
dengan tinggi tanaman, tinggi tongkol, diameter batang, panjang tongkol, dan
diameter tongkol. Terdapat dua kelompok heterotik yang membagi line
berdasarkan nilai DGK hasil pipilan kering, dimana rata-rata hasil dari
persilangan antar kelompok lebih besar dibandingkan dengan persilangan dalam
kelompok.