Pematahan Dormansi Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan GA3 atau KNO3 dan Penyimpanan pada Suhu Rendah
View/ Open
Date
2020Author
Putri, Erianna Ayu Emkha
Palupi, Endah Retno
Qadir, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Kendala utama dalam meningkatkan produksi bawang putih adalah kelangkaan
benih umbi bermutu. Benih umbi bawang putih umumnya dipilah dari pertanaman
sebelumnya, dan tidak dapat langsung ditanam karena dorman. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi lama masa dormansi umbi bawang putih
dan mendapatkan perlakuan yang dapat memperpendek masa dormansi tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Benih
Departemen Agronomi dan Hortikultura pada bulan November 2018 sampai
dengan April 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
dengan dua faktor yaitu faktor kondisi ruang simpan dan faktor pemberian zat
pengatur tumbuh. Perlakuan kondisi ruang simpan terdiri atas ruang kamar (suhu
29±2˚C, RH 87±2%), ruang ber-AC (suhu 19±1˚C, RH 60±1%), dan kulkas (suhu
7±1˚C, RH 77±3%). Benih umbi direndam dalam 50 ppm GA3 atau 1.5% KNO3
selama 24 jam, dan tanpa perendaman (kontrol) sebelum disimpan dalam masingmasing
ruang simpan dan diulang kembali sebelum pengecambahan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa benih umbi bawang putih yang disimpan pada suhu
kamar dan ruang ber-AC masih dorman sampai 22 MSP (daya tumbuh sekitar
50%). Penyimpanan benih umbi dalam kulkas (suhu 7±1˚C) sudah tidak dorman
pada 20 MSP dengan daya tumbuh dan indeks vigor 88 % serta kecepatan tumbuh
11% per hari. Perendaman benih umbi selama 24 jam dalam 50 ppm GA3 sebelum
penyimpanan dalam kulkas memperpendek masa dormansi 4 minggu, dengan daya
tumbuh 80 %, indeks vigor 70% dan kecepatan tumbuh 8% per hari pada 16 MSP.
Penyimpanan dalam kulkas yang dikombinasikan dengan perendaman dalam 1.5%
KNO3 tidak memperpendek masa dormansi (daya tumbuh 93%, indeks vigor 92%)
tetapi meningkatkan kecepatan tumbuh (18 % per hari) pada 20 MSP.