Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Rehabilitasi Mangrove di Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu
View/ Open
Date
2020Author
Surayya, Qonita
Kusmana, Cecep
Sundawati, Leti
Metadata
Show full item recordAbstract
Mangrove merupakan ekosistem khas di wilayah pesisir yang memiliki
peranan penting dalam melindungi lingkungan serta dapat meningkatkan
kesejahteraan manusia. Keberadaan mangrove menghadapi ancaman yang cukup
besar terutama sebagai akibat dari kegiatan antropogenik yaitu konversi menjadi
tambak dan pemukiman, serta penebangan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kondisi vegetasi mangrove, partisipasi masyarakat dalam kegiatan
rehabilitasi, serta merumuskan strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan rehabilitasi mangrove.
Penelitian dilakukan di Desa Cemara, Cangkring, dan Lamaran Tarung
Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu. Kondisi vegetasi mangrove di analisis
menggunakan metode inventarisasi hutan melalui teknik transect yang terdiri dari
36 petak contoh. Data partisipasi masyarakat dikumpulkan melalui wawancara
terstruktur terhadap 197 responden dan dianalisis secara deskriptif menggunakan
Skala Likert. Perumusan strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan rehabilitasi mangrove di analisis menggunakan metode analytic hierarchy
process (AHP) melalui wawancara mendalam terhadap 8 informan kunci.
Sebelas jenis mangrove telah teridentifikasi di Kecamatan Cantigi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hanya Desa Cemara yang memiliki vegetasi
mangrove tergolong baik, sedangkan vegetasi mangrove di Desa Cangkring dan
Lamaran Tarung tergolong rusak. Indeks keanekaragaman dan kekayaan jenis
mangrove bernilai rendah, tetapi nilai indeks kemerataan jenis mangrove tinggi.
Kegiatan rehabilitasi mangrove berbasis partisipasi masyarakat telah dilakukan
sejak tahun 1999, guna menstabilkan kondisi mangrove di Kecamatan Cantigi.
Namun tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi di lokasi studi
sangat rendah. Masyarakat hanya berpartisipasi pada kegiatan mengumpulkan bibit
mangrove, pembuatan media tanam dan pelaksanaan penanaman mangrove.
Tipologi partisipasi berada pada tahap manipulatif, dimana partisipasi masyarakat
hanya dilakukan oleh perwakilan masyarakat, seperti anggota kelompok tani hutan
yang terdapat di masing-masing desa.
Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat merupakan aktor penting
untuk peningkatan partisipasi masyarakat. Kriteria yang menjadi prioritas dalam
peningkatan partisipasi masyarakat adalah aspek ekonomi. Strategi peningkatan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi mangrove yaitu dengan cara
melakukan peningkatan intensitas kegiatan dan pendanaan sarana rehabilitasi,
peningkatan pendidikan melalui pendidikan formal dan nonformal, serta
peningkatan pendapatan melalui pemanfaatan hasil hutan bukan kayu.