Show simple item record

dc.contributor.advisorHardinsyah
dc.contributor.advisorMadanijah, Siti
dc.contributor.authorRatikasari, Indah
dc.date.accessioned2020-12-06T03:26:12Z
dc.date.available2020-12-06T03:26:12Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104195
dc.description.abstractPerilaku konsumsi makanan tinggi lemak dan gula serta aktivitas sedentari dapat menimbulkan masalah kegemukan. Kegemukan (overweight dan obesitas) merupakan kondisi penumpukan kelebihan lemak pada jaringan adiposa. Kegemukan berdampak pada risiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, osteoarthritis, bahkan kanker. Penyakit tersebut merupakan penyakit kronik menahun yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang. Salah satu cara untuk untuk menurunkan risiko obesitas adalah dengan memanfaatkan bahan pangan. Kopi dan teh hijau serta kayu manis merupakan tanaman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai minuman dan rempah. Ketiga bahan tersebut dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan, khususnya terhadap masalah kegemukan. Kafein dan asam klorogenat dalam kopi hijau, kafein dan katekin pada teh hijau, serta sinamaldehid pada kayu manis masing-masing memiliki beberapa manfaat seperti menghambat penyerapan glukosa, meningkatkan efek thermogenesis, dan menurunkan hormon ghrelin. Pembuatan minuman kombinasi kopi hijau, teh hijau, dan kayu manis (minuman KTM) diharapkan dapat menjadi pilihan alternatif produk pangan fungsional dalam upaya pencegahan masalah kegemukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intervensi minuman KTM terhadap berat badan dan lemak tubuh pada laki-laki dewasa gemuk. Penelitian ini menggunakan desain pre-post experimental dengan masa intervensi selama 8 minggu yang dilakukan pada pegawai Unit Keamanan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebanyak 15 orang subjek yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diberikan minuman KTM sebanyak 225 mL/hari. Selama masa intervensi, subjek diminta untuk tidak mengonsumsi suplemen. Jumlah subjek yang mengikuti intervensi hingga akhir intervensi sebanyak 14 orang. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian IPB dengan No. 132/IT3.KEPMSM-IPB/SK/2018. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik individu menggunakan kuesioner, data antropometri yaitu lingkar pinggang menggunakan meterline, tinggi badan menggunakan microtoise, serta berat badan, persen lemak tubuh, dan skor lemak sentral menggunakan bioelectrical impedance analysis (BIA). Pengukuran data pola konsumsi pangan menggunakan food frequency questionnaire dan food recall 2x24 jam. Data gaya hidup meliputi kebiasaan merokok menggunakan kuesioner dan aktivitas fisik menggunakan recall aktivitas fisik 2x24 jam. Pengolahan dan analisis data menggunakan Microsoft Excel, Nutrisurvey, dan SPSS. Seluruh data dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum subjek. Uji Wilcoxon digunakan untuk melihat perbedaan data sebelum dan setelah intervensi. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebesar 64.3% subjek termasuk dalam kategori dewasa madya dan 78,6% subjek lulus SMA/sederajat. Mayoritas subjek memiliki tingkat pengetahuan (64.3%) dan praktik gizi (100%) yang kurang. Sebesar 71.4% subjek memiliki kebiasaan merokok dengan rata-rata >5 batang/hari. Asupan energi dan zat gizi subjek di bawah angka kebutuhan gizi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian minuman KTM sebanyak 200 mL/hari selama 56 hari menurunkan berat badan secara signifikan (-2.45 kg; p-value = 0.001), IMT (-0.89 kg/m2; p-value = 0.001), lingkar pinggang (-2.97 cm; p-value = 0.001), persen lemak tubuh (-1,75%; p-value = 0,004), dan skor lemak sentral (-0,92; p-value = 0,001). Namun, pemberian minuman KTM tidak memberikan perbedaan yang signifikan (p-value = 0.925) terhadap rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP). Asupan subjek mengalami penurunan secara signifikan pada energi (-311 kkal/hari; p-value = 0.019) dan lemak (-21.06 g/hari; p-value = 0.001), sedangkan protein (p-value = 0.124) dan karbohidrat (p-value = 0.470) tidak berbeda. Aktivitas fisik tidak berbeda signifikan selama masa intervensi (p-value = 0.659). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsumsi minuman KTM setiap hari selama 8 minggu dapat menurunkan berat badan dan lemak tubuh pada laki-laki dewasa. Penelitian ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati perubahan hormonal dan biomarker lain yang lebih lengkap.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition Scienceid
dc.titleEfek Minuman Kombinasi Bubuk Kopi Hijau, Teh Hijau dan Kayu Manis untuk Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh pada Laki-Laki Dewasaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkayu manisid
dc.subject.keywordkopi hijauid
dc.subject.keywordobesitasid
dc.subject.keywordteh hijauid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record