Efek Minuman Kombinasi Bubuk Kopi Hijau, Teh Hijau dan Kayu Manis untuk Penurunan Berat Badan dan Lemak Tubuh pada Laki-Laki Dewasa
View/ Open
Date
2020Author
Ratikasari, Indah
Hardinsyah
Madanijah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Perilaku konsumsi makanan tinggi lemak dan gula serta aktivitas sedentari
dapat menimbulkan masalah kegemukan. Kegemukan (overweight dan obesitas)
merupakan kondisi penumpukan kelebihan lemak pada jaringan adiposa.
Kegemukan berdampak pada risiko penyakit degeneratif seperti penyakit
kardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, osteoarthritis, bahkan kanker. Penyakit
tersebut merupakan penyakit kronik menahun yang dapat memengaruhi kualitas
hidup dan produktivitas seseorang.
Salah satu cara untuk untuk menurunkan risiko obesitas adalah dengan
memanfaatkan bahan pangan. Kopi dan teh hijau serta kayu manis merupakan
tanaman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai minuman dan
rempah. Ketiga bahan tersebut dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan, khususnya
terhadap masalah kegemukan. Kafein dan asam klorogenat dalam kopi hijau, kafein
dan katekin pada teh hijau, serta sinamaldehid pada kayu manis masing-masing
memiliki beberapa manfaat seperti menghambat penyerapan glukosa,
meningkatkan efek thermogenesis, dan menurunkan hormon ghrelin. Pembuatan
minuman kombinasi kopi hijau, teh hijau, dan kayu manis (minuman KTM)
diharapkan dapat menjadi pilihan alternatif produk pangan fungsional dalam upaya
pencegahan masalah kegemukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intervensi
minuman KTM terhadap berat badan dan lemak tubuh pada laki-laki dewasa
gemuk. Penelitian ini menggunakan desain pre-post experimental dengan masa
intervensi selama 8 minggu yang dilakukan pada pegawai Unit Keamanan Kampus
Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebanyak 15 orang subjek yang telah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi diberikan minuman KTM sebanyak 225 mL/hari.
Selama masa intervensi, subjek diminta untuk tidak mengonsumsi suplemen.
Jumlah subjek yang mengikuti intervensi hingga akhir intervensi sebanyak 14
orang. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian
IPB dengan No. 132/IT3.KEPMSM-IPB/SK/2018.
Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik individu menggunakan
kuesioner, data antropometri yaitu lingkar pinggang menggunakan meterline, tinggi
badan menggunakan microtoise, serta berat badan, persen lemak tubuh, dan skor
lemak sentral menggunakan bioelectrical impedance analysis (BIA). Pengukuran
data pola konsumsi pangan menggunakan food frequency questionnaire dan food
recall 2x24 jam. Data gaya hidup meliputi kebiasaan merokok menggunakan
kuesioner dan aktivitas fisik menggunakan recall aktivitas fisik 2x24 jam.
Pengolahan dan analisis data menggunakan Microsoft Excel, Nutrisurvey, dan
SPSS. Seluruh data dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran
umum subjek. Uji Wilcoxon digunakan untuk melihat perbedaan data sebelum dan
setelah intervensi.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebesar 64.3% subjek termasuk
dalam kategori dewasa madya dan 78,6% subjek lulus SMA/sederajat. Mayoritas
subjek memiliki tingkat pengetahuan (64.3%) dan praktik gizi (100%) yang kurang.
Sebesar 71.4% subjek memiliki kebiasaan merokok dengan rata-rata >5
batang/hari. Asupan energi dan zat gizi subjek di bawah angka kebutuhan gizi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian minuman KTM sebanyak
200 mL/hari selama 56 hari menurunkan berat badan secara signifikan (-2.45 kg;
p-value = 0.001), IMT (-0.89 kg/m2; p-value = 0.001), lingkar pinggang (-2.97 cm;
p-value = 0.001), persen lemak tubuh (-1,75%; p-value = 0,004), dan skor lemak
sentral (-0,92; p-value = 0,001). Namun, pemberian minuman KTM tidak
memberikan perbedaan yang signifikan (p-value = 0.925) terhadap rasio lingkar
pinggang dan pinggul (RLPP). Asupan subjek mengalami penurunan secara
signifikan pada energi (-311 kkal/hari; p-value = 0.019) dan lemak (-21.06 g/hari;
p-value = 0.001), sedangkan protein (p-value = 0.124) dan karbohidrat (p-value =
0.470) tidak berbeda. Aktivitas fisik tidak berbeda signifikan selama masa
intervensi (p-value = 0.659). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsumsi
minuman KTM setiap hari selama 8 minggu dapat menurunkan berat badan dan
lemak tubuh pada laki-laki dewasa. Penelitian ini memerlukan penelitian lebih
lanjut untuk mengamati perubahan hormonal dan biomarker lain yang lebih
lengkap.
Collections
- MT - Human Ecology [2198]