Strategi Pengelolaan Sumber Daya Lobster Batu (Panulirus penicillatus) Berkelanjutan di Perairan Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah
Abstract
Tingkat pemanfaatan lobster di perairan Kabupaten Wonogiri sudah
mengalami penangkapan berlebih (overfishing). Permasalahan lain nelayan lobster
di Kabupaten Wonogiri adalah hasil tangkapan yang tidak tercatat dan adanya
keengganan untuk melepaskan lobster berukuran kecil maupun dalam kondisi
bertelur. Lobster batu (Panulirus penicillatus) merupakan hasil tangkapan utama
nelayan lobster di perairan Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk
merumuskan strategi dan menyusun prioritas pengelolaan sumber daya lobster
batu (P. penicillatus) berkelanjutan di Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini
diharapkan dapat berkontribusi dalam merumuskan kebijakan pengelolaan
perikanan lobster di Kabupaten Wonogiri dengan tetap menyeimbangkan antara
kelestarian ekosistem dan tujuan ekonomi masyarakat.
Penelitian dilakukan selama 6 (enam) bulan, mulai Agustus 2018 sampai
Januari 2019 di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa
Tengah. Data primer meliputi data lobster (jenis kelamin, panjang karapas dan
berat individu), karakteristik habitat, data kepatuhan implementasi peraturan
penangkapan lobster, dan data pendapatan nelayan. Karakteristik habitat daerah
penangkapan lobster dilakukan dengan mengambil sampel air di enam lokasi
sepanjang pesisir Kabupaten Wonogiri. Data aspek kepatuhan implementasi
peraturan penangkapan lobster, aspek pendapatan nelayan, serta pengelolaan
sumber daya lobster batu berkelanjutan dilakukan dengan metode wawancara
menggunakan kuesioner kepada 133 responden. Analisis yang digunakan meliputi
analisis kualitatif, kuantitatif, deskriptif kuantitatif, SWOT, dan AHP.
Jumlah total sampel lobster yang diperoleh sebanyak 773 ekor, terdiri atas
677 ekor (87.58%) lobster batu (P. penicillatus), 68 ekor (8.80%) lobster pasir (P.
homarus), dan 28 ekor (3.62%) lobster mutiara (P. ornatus). Nisbah kelamin
lobster batu (P. penicillatus) jantan dan betina masing-masing sebesar 1.35:1.
Laju eksploitasi (E) lobster batu jantan dan betina sebesar 0.77 dan 0.78. Hal ini
menunjukan bahwa laju eksploitasi (E) lobster batu di perairan Kabupaten
Wonogiri telah mengalami eksploitasi berlebih. Karakteristik habitat lobster
terdiri atas suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, serta padatan tersuspensi total dan
jenis substrat secara umum menunjukan kesesuaian dengan habitat lobster serta
baku mutu air laut untuk biota laut.
Hasil perhitungan pendapatan bersih rata-rata yang diterima nelayan setiap
bulan pada musim paceklik Rp442 247; musim puncak Rp1 768 679; dan musim
sedang Rp1 134 243. Rata-rata tingkat kepatuhan nelayan lobster terhadap
implementasi peraturan penangkapan lobster di Kabupaten Wonogiri sebesar 1.78
(kategori kurang patuh). Hasil Analisis perumusan strategi A’WOT pada
pengelolaan perikanan lobster batu (P. penicillatus) berkelanjutan di perairan
Kabupaten Wonogiri ditetapkan alternatif strategi S-T. Prioritas strategi terpilih
adalah pengembangan alat tangkap lobster yang ramah lingkungan dengan nilai
35.4% dan prioritas kedua adalah penguatan peran pedagang maupun pengepul
dalam pengendalian hasil tangkapan dengan nilai 30.5%.
Collections
- MT - Fisheries [2946]