dc.description.abstract | Pengembangan strain dalam bisnis ikan hias penting dilakukan untuk
memperkaya ragam, meningkatkan kualitas dan daya tarik. Tutupan warna merah
(TWM) merupakan karakter komersial yang telah banyak dikembangkan pada
ikan hias. Pada ikan neon tetra, status dan pola pewarisan karakter TWM untuk
pengembangan strain belum dilaporkan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis karakteristik TWM ikan neon tetra hasil budidaya dan pola
pewarisannya melalui persilangan terarah.
Sebanyak 900 ekor ikan uji dengan rata-rata ukuran 2.29±0.16 cm panjang
standar (PS) dikoleksi dari tiga lokasi farm di Kelurahan Bojongsari, Curug, dan
Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Ikan uji
diaklimatisasi di farm budidaya yang berlokasi di Sentra Budidaya Ikan Hias
Neon Tetra, Kelurahan Curug, selama dua minggu dengan kondisi fotoperiode 12
jam terang : 12 jam gelap dan intensitas cahaya 70-246 lux. Karakterisasi TWM
dilakukan dengan teknik analisis gambar digital meliputi persentase panjang
TWM (%PTWM), lebar TWM (%LbTWM), dan luas TWM (%LsTWM). Hasil
analisis menunjukkan bahwa karakteristik TWM ikan neon tetra jantan
dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi (p<0.05) dengan koefisien keragaman (KK)
berkisar 1.89%-11.41%, sedangkan pada ikan betina tidak berbeda nyata. Karakter
%PTWM ikan jantan lebih tinggi dari pada ikan betina (p<0.05) serta berkorelasi
dengan PS (p<0.1). Ikan neon tetra asal Curug dan Pondok Petir memiliki
kemiripan karakteristik TWM lebih tinggi dibandingkan dengan ikan asal
Bojongsari yang memiliki %PTWM paling tinggi. Selanjutnya untuk persilangan
terarah dilakukan seleksi ikan jantan yang telah matang gonad dan siap dipijahkan
berukuran ML-XL (2.1–2.8 cm PS) asal Bojongsari berdasarkan tiga kategori
%PTWM pada kurva sebaran normal populasi yaitu kategori tinggi, rendah, dan
rerata sebesar rerata±70%SD pada batas atas (Pmaks), batas bawah (Pmin), dan
kategori rerata populasi (Ppop). Setiap kategori jantan terdiri dari sepuluh ekor
ikan dan dikawinkan dengan betina yang dipilih secara acak dan dilakukan empat
kali ulangan pemijahan (empat famili).
Pemijahan dilakukan secara alami, berpasangan (1:1), tanpa aerasi di dalam
akuarium berukuran 20 cm x 10 cm x 10 cm dengan ketinggian air sekitar 4 cm.
Parameter yang diamati yaitu % keberhasilan memijah, fekunditas, jumlah telur
yang terbuahi (DPb) dan jumlah telur yang menetas menjadi larva (DPt). Larva
yang menetas dipelihara selama 90 hari secara massal per famili dalam baskom
plastik bervolume 18 liter, ketinggian air 15 cm, tanpa aerasi, dan diberikan daun
ketapang sebanyak satu lembar. Parameter kualitas larva yang diamati meliputi
tingkat kelangsungan hidup larva sampai umur empat hari setelah menetas (hsm)
(TKH 0-4 hsm) dan survival activity index (SAI 0-13 hsm). Pada umur 30 hsm ikan
dipindahkan ke dalam kotak kontainer plastik 48.5 cm x 31 cm x 27.5 cm dan
setelah berumur 88-90 hsm (ukuran ML) ikan diadaptasikan di dalam akuarium
100 cm x 50 cm x 30 cm untuk pengamatan karakter tutupan warna merah. Pola
iii
pewarisan TWM dianalisis berdasarkan segregasi %PTWM progeni. Hasil analisis
menunjukkan bahwa persilangan dengan ikan jantan berbeda kategori %PTWM
menghasilkan performa reproduksi, kualitas larva dan %PTWM progeni yang
tidak berbeda nyata. Segregasi fenotipe pada persilangan dengan jantan Pmin
menghasilkan proporsi %PTWM kategori rendah yang tertinggi dan %PTWM
kategori tinggi yang terendah. Segregasi %PTWM kategori tinggi pada
persilangan dengan jantan Ppop lebih tinggi dibandingkan dengan Pmaks.
Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa pola pewarisan %PTWM pada ikan
neon tetra menunjukkan bersifat aditif tanpa dominansi. | id |