Peran Faktor-Faktor Lingkungan dan Tanaman dalam Perkembangan Penyakit Kanker Batang Duku yang Disebabkan oleh Phytophthora palmivora
Abstract
Penyakit kanker batang pada pohon duku telah meluas di Provinsi Jambi
semenjak tahun 2005. Busuk akar, kanker batang dan dieback adalah sindrom
penyakit ini. Tanaman yang mengalami kejadian penyakit ini terletak di sentra
produksi di sepanjang Sungai Batanghari yang mengalami banjir berulang.
Penyakit ini sudah menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi. Penyebab
penyakit diketahui sebagai Phytophthora palmivora, termasuk famili Chromista.
Sampai saat ini permasalahan penyakit ini masih saja berlangsung, sedangkan
pengetahuan bioekologi patogen, dan faktor yang mendorong perkembangan
penyakit tidak banyak diketahui. Tujuan penelitian adalah: 1) mengkaji peran
pupuk organik dalam perkembangan penyakit kanker batang pada tanaman duku;
2) mengkaji pengaruh genangan terhadap perkembangan penyakit kanker batang
duku dan; 3) mengkaji karakter agronomi duku terkait sifat tahan terhadap
patogen penyebab kanker batang duku. Temuan penelitian ini berguna sebagai
pengetahuan untuk menentukan pilihan dalam pengelolaan penyakit kanker batang
duku.
Pelaksanaan penelitian terdiri atas tiga fase yaitu penelitian tentang: 1) peran
pupuk organik dalam perkembangan penyakit; 2) peran genangan terhadap
perkembangan penyakit dan; 3) karakter agronomi aksesi duku yang terkait
dengan ketahanan terhadap patogen P. palmivora. Penelitian pupuk organik
mencakup kajian tentang keparahan penyakit dan pertumbuhan tanaman di media
tanam dengan berbagai tingkat dosis pupuk organik. Faktor penggenangan
dilakukan guna mengkaji keparahan penyakit pada tanah dengan berbagai kadar
air, yaitu keadaan tergenang, kadar air kapasitas lapang dan kadar air 50%
kapasitas lapang. Percobaan mengenai aksesi difokuskan untuk mengevaluasi
karakter agronomi yang bisa digunakan sebagai penanda ketahanan tanaman duku
tehadap penyakit kanker batang.
Penelitian I dilakukan terhadap bibit duku berumur 6 bulan, tinggi 20 cm
dengan rata rata mempunyai 5 atau 6 helai daun. Bibit duku ditanam pada media
tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik sebanyak 0% (kontrol), 10%,
20%, 30% (v/v), kemudian diinokulasi secara buatan dengan P. palmivora dengan
kerapatan 105 zoospora/ml. Penelitian diatur berdasarkan rancangan acak lengkap
dengan 5 ulangan, di mana setiap ulangan terdiri atas 5 tanaman. Variabel yang
diamati yaitu keparahan penyakit, sifat kimia tanah, konsentrasi mikrob tanah, dan
pertumbuhan tanaman. Perbandingan keparahan penyakit, sifat kimia tanah,
kepadatan mikrob tanah, dan pertumbuhan tanaman dianalisis ragam dan diuji
lanjut dengan Student Newman Keul pada α = 0.05. Penelitian tahap I
menemukan bahwa penambahan pupuk organik bisa menekan keparahan penyakit
oleh P. palmivora ini. Peningkatan total bakteri tanah dan peningkatan beberapa
sifat kimia tanah seperti N, P, K, Ca, Mg, dan Zn merupakan faktor yang
berkontribusi atas menurunnya keparahan penyakit karena pemakaian pupuk
organik.
Penelitian II dilakukan pada bibit duku dengan kondisi umur yang sama
dengan penelitian I. Bibit ditanam pada media tanah dengan berbagai kadar air,
yaitu keadaan tergenang, kapasitas lapang, dan 50% kapasitas lapang. Selanjutnya
penelitian diatur berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 5 ulangan, dan
setiap ulangan terdiri atas 5 tanaman. Variabel yang diamati adalah keparahan
penyakit, sifat kimia tanah, dan kepadatan mikrob tanah. Terhadap masing-masing
variabel pengamatan tersebut dilakukan analisis ragam dan diuji lanjut dengan
Student Newman Keul pada α = 0.05. Penelitian ini menunjukkan bahwa
keparahan penyakit menjadi tinggi pada keadaan tergenang, dibandingkan dengan
keadaan kapasitas lapang dan 50% kapasitas lapang. Faktor yang terlibat pada
keadaan ini yaitu cekaman akar karena genangan, dan menurunnya kadar Zn di
dalam tanah.
Penelitian III terdiri atas 2 tahap, yaitu tahap pertama mengidentifikasi
karakter agronomi pohon induk yang tampak sehat yang tumbuh di 4 lokasi
pertanaman duku di Provinsi Jambi. Tahap kedua menganalisis ketahanan bibit
yang berasal dari pohon induk yang telah diidentifikasi pada tahap pertama. Bibit
berumur 3 bulan diinokulasi secara buatan dengan P. palmivora, dan diatur
menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menemukan 19 pohon induk
yang sehat, dan menunjukkan indeks kesamaan 0.40 berdasarkan 11 karakter
agronomi pohon induk yang diidentifikasi. Analisis klaster berdasarkan indeks
kesamaan tersebut, membagi tanaman induk ke dalam 2 kelompok dan hasil
pengelompokan ini bersifat independen terhadap lokasi pertumbuhan tanaman.
Analisis ketahanan bibit menunjukkan bahwa hanya ada 5 bibit yang
menunjukkan sifat tahan. Bibit yang tahan berasal dari pohon induk yang
cenderung memiliki daun lebih pendek, lebih sedikit buah per cabang.
Penelitian ini telah menemukan pengetahuan tentang mekanisme terjadinya
epidemi penyakit kanker batang duku di Provinsi Jambi. Pengetahuan tersebut
berkaitan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya epidemi, sehingga
diharapkan bisa menjadi rujukan bagi strategi pengendalian penyakit kanker
batang duku di lapangan.
Collections
- DT - Agriculture [748]