Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnandar, Feri
dc.contributor.advisorBudijanto, Slamet
dc.contributor.authorAmar, Aini Auliana
dc.date.accessioned2020-08-10T04:23:08Z
dc.date.available2020-08-10T04:23:08Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103529
dc.description.abstractIndonesia memiliki berbagai jenis umbi-umbian sumber karbohidrat yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif makanan pokok. Salah satu diantaranya adalah Ubi Banggai yang berasal dari Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut. Sejauh ini pemanfaatan Ubi Banggai hanya sebatas sebagai makanan pokok masyarakat setempat dan diolah untuk produk keripik untuk dijual. Pengolahannya sebagai bahan baku industri masih terbatas. Informasi karakteristik Ubi Banggai diperlukan untuk mengetahui aplikasinya secara lebih luas, sehingga penelitian ini dilakukan. Salah satu aplikasi Ubi Banggai adalah dalam bentuk tepung Ubi Banggai yang berpotensi untuk diolah menjadi beras analog. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi tepung Ubi Banggai dari lima varietas ubi Banggai (ubi harum, ubi banggai, ubi pasus, ubi doso dan ubi penus) dan memgaplikasinnya dalam pembuatan beras analog. Penelitian terdiri dari tahap karakterisasi tepung ubi Banggai, dan karakterisasi beras analog yang dihasilkan. Karakterisasi tepung terdiri dari analisis proksimat, total pati, kadar amilosa, kadar amilopektin, profil gelatinisasi pati, total fenol, aktivitas antioksidan dan warna. Beras analog yang diproses dengan menggunakan metode hot extrusion dikarakterisasi dari kadar air, total fenol, aktivitas antioksidan, densitas kamba, waktu pemasakan dan bobot seribu butir. Karakteristik fisikokimia kelima varietas tepung ubi banggai bervariasi. Ubi banggai memiliki kadar air (12.21-12.74%), kadar abu (1.9-2.4%), kadar protein (9.19- 10.25%), kadar lemak (0.66-2.97%), dan kadar karbohidrat (73.038-74.867%). Ubi Banggai mengandung pati cukup tinggi (65.38-68.40% bk) dengan kadar amilosa yang tinggi (38.96-45.09% bk). Tepung ubi banggai memiliki total fenol berkisar 30.48- 116.90 mg GAE/100 g, serta menunjukkan aktivitas antioksidan berdasarkan persen inhibisi antioksidan DPPH (58.71-89.50%). Profil gelatinisasi menunjukkan bahwa kelima tepung ubi banggai menunjukkan suhu awal gelatinisasi yang tinggi (82.5-83.7oC), memiliki puncak viskositas dan mengalami breakdown pada fase pemanasan, serta mengalami viskositas setback dan memiliki viskositas akhir yang berbeda-beda selama fase pendinginan. Kelima varietas tepung ubi banggai juga memiliki intensitas warna yang berbeda yang dapat disebabkan perbedaan kandungan pigmen dari masing-masing ubi. Total fenol dan aktivitas antioksidan beras analog dari ubi harum mengalami peningkatan, sedangkan beras analog dari empat varietas lainnya (ubi Banggai, ubi Pasus, ubi Doso dan ubi Penus) mengalami penurunan. Densitas kamba beras analog dari ubi Banggai (0.47-0.56 g/mL) dengan waktu pemasakan yang cukup lama (19 – 22 menit).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFood Scienceid
dc.subject.ddcYam Flourid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKarakterisasi Tepung Ubi Banggai (Dioscorea sp) dan aplikasinya pada beras analogid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordUbi banggaiid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordtotal fenolid
dc.subject.keywordberas analogid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record