Estimasi Nilai Kehilangan dari Sisa Nasi Konsumen Rumah Makan di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Abstract
Kota Bogor merupakan salah satu pusat kuliner di provinsi Jawa Barat yang
berpotensi menimbulkan food waste. Kecamatan Bogor Tengah merupakan pusat
kuliner di Kota Bogor. Salah satu tempat yang dapat menimbulkan food waste
adalah rumah makan. Hal tersebut karena jumlah rumah makan setiap tahunnya
mengalami peningkatan dan perilaku konsumen makan di luar rumah sudah
menjadi gaya hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis faktorfaktor
yang memengaruhi perilaku menyisakan nasi di rumah makan di Kecamatan
Bogor Tengah dan (2) Menganalisis nilai kehilangan dari nasi sisa yang terbuang
di rumah makan di Kecamatan Bogor Tengah. Metode yang digunakan adalah
analisis regresi logistik, metode penimbangan sampah nasi, dan metode perhitungan
nilai kehilangan nasi sisa berdasarkan konversi dari harga nasi dan berdasarkan
harga beras dengan Faktor Dalam Masak Mentah (FDMM) dari Zetyra (2012).
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang memengaruhi perilaku menyisakan
nasi adalah jenis kelamin dan kebiasaan konsumen dan nilai kehilangan total dari
nasi sisa di rumah makan di Bogor Tengah per rumah makan per hari berdasarkan
harga nasi sebesar Rp 18 074.375 dan jika dikonversi menjadi total kehilangan di
Kecamatan Bogor Tengah per tahun yaitu sebesar Rp 145 137 232.856 dan
berdasarkan harga beras yaitu per hari sebesar Rp 2 493.720 dan jika dikalikan
dengan jumlah rumah makan selama satu tahun kehilangan sebesar
Rp 20 024 571.600.