Analisis Kelayakan Konversi Tanaman Kopi Robusta Menjadi Kopi Arabika di Desa Sukawangi Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor.
View/ Open
Date
2020Author
Yuliandani, Siti Syavira
Hidayat, Nia Kurniawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman kopi adalah salah satu komoditi unggulan di Desa Sukawangi.
Desa Sukawangi terletak di ketinggian 1.200 mdpl dimana lahan tersebut
merupakan habitat pertumbuhan kopi arabika. Namun dikarenakan pengetahuan
budidaya kopi yang kurang, petani setempat menanam kopi robusta dan
pertumbuhannya tidak maksimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1)
Menganalisis kelayakan konversi tanaman perkebunan kopi robusta menjadi kopi
arabika berdasarkan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial
dan lingkungan; (2) Menganalisis kelayakan konversi tanaman perkebunan kopi
robusta menjadi kopi arabika berdasarkan aspek finansial; (3) Menganalisis
sensitivitas kelayakan usahatani akibat perubahan tanaman perkebunan kopi
robusta menjadi kopi arabika. Metode yang digunakan untuk aspek non finansial
yaitu analisis deskriptif, sedangkan untuk analisis finansial menggunakan metode
Cost Benefit Analysis. Analisis sensitivitas untuk melihat kelayakan kedua kopi
tersebut jika terjadi perubahan seperti penurunan produksi atau kenaikan upah
tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopi arabika layak untuk
menggantikan kopi robusta jika dilihat dari aspek non finansial terutama pada
aspek pasar dikarenakan jumlah permintaan yang lebih banyak dari kopi robusta.
Kopi arabika juga layak menggantikan kopi robusta jika dilihat dari aspek
finansial dengan melihat nilai NPV, IRR, dan Net B/C yang lebih besar dari kopi
robusta. Usahatani kopi arabika menghasilkan NPV bernilai positif yaitu sebesar
Rp 176.268.349, IRR sebesar 47 persen, dan Net B/C ratio sebesar 11,1.
Sedangkan, usahatani kopi robusta menghasilkan NPV bernilai positif yaitu
sebesar Rp 140.059.780, IRR 26 persen, dan Net B/C ratio sebesar 6,62. Pada
analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usahatani kopi robusta dan arabika masih
dapat layak untuk dilaksanakan.