Show simple item record

dc.contributor.authorMaryanti, Tessy
dc.date.accessioned2010-05-03T03:45:47Z
dc.date.available2010-05-03T03:45:47Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10314
dc.description.abstractCampuran sayuran segar banyak digunakan dalam berbagai masakan Indonesia seperti karedok dan asinan. Perkembangan kualitas hidup manusia yang ditandai dengan meningkatnya rutinitas dan aktifitas menyebabkan konsumen hanya memiliki sedikit waktu untuk mengolah makanan sendiri. Oleh karena itu, kecenderungan yang terjadi adalah konsumen memilih produk terolah minimal yang masih segar yang siap dimasak, mudah dan cepat untuk diolah. Sampai saat ini, sayuran campuran yang diolah dan dikemas siap pakai masih terbatas jumlahnya di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari komposisi atmosfer, suhu penyimpanan dan jenis film kemasan, dan masa simpan untuk sayuran campuran terolah minimal (kubis, kacang panjang, dan ketimun) dengan mutu yang masih tetap diterima oleh konsumen. Sayuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kubis, kacang panjang, dan ketimun. Produk disimpan pada suhu 5 0C dengan 5 taraf komposisi atmosfer yaitu 1) 1-3 % O2 dan 2-4 % CO2, 2) 3-5 % O2 dan 6-8 % CO2, 3) 5-7 % O2 dan 10-12 % CO2, 4) 7-9 % O2 dan 14-16 % CO2, 5) 21 % O2 dan 0,03 % CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju respirasi sayuran campuran terolah minimal yang disimpan pada suhu yang berbeda akan menghasilkan laju yang berbeda pula. Semakin rendah suhu penyimpanan maka laju respirasi akan semakin lambat. Penyimpanan pada suhu ruang menunjukkan laju konsumsi O2 sebesar 105,84 ml/kg.jam dan laju produksi CO2 sebesar 94,60 ml/kg.jam. Penyimpanan pada suhu 10 0C menunjukkan laju konsumsi O2 sebesar 22,88 ml/kg.jam dan laju produksi CO2 sebesar 25,48 ml/kg.jam. Penyimpanan pada suhu 5 0C menunjukkan laju konsumsi O2 sebesar 14,96 ml/kg.jam dan laju produksi CO2 sebesar 17,53 ml/kg.jam. Komposisi optimum untuk penyimpanan sayuran campuran terolah minimal adalah 1-3 % O2 dan 2-4 % CO2 dan dikemas dengan Low density Polyethylen (LDPE). Susut bobot sayuran campuran yang disimpan dalam kemasan LDPE adalah 0,14% untuk penyimpanan selama 6 hari. Warna sayuran campuran terolah minimal selama penyimpanan dengan kemasan LDPE dapat dipertahankan. Selama penyimpanan diketahui bahwa pertumbuhan mikroba tetap terjadi. Setelah penyimpanan hari ke-6, jumlah mikroba mencapai 3,8x106 koloni/gram. Umur simpan sayuran campuran terolah minimal dengan kemasan LDPE pada suhu 5 0C mencapai 6 hari dengan mutu yang masih dapat diterima konsumen.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleTeknik pengemasan atmosfer termodifikasi untuk mempertahankan mutu sayuran campuran terolah minimalid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record