Evaluasi Kualitas Warna dan Aktivitas Antioksidan Benih Ikan Botia Chromobotia macrachanthus dengan Penambahan Astaksantin dalam Pakan
View/ Open
Date
2020Author
Hirnawati, Rina
Jusadi, Dedi
Ekasari, Julie
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan botia Chromobotia macracanthus merupakan salah satu ikan hias air
tawar asli Indonesia dan sebagai komoditas ikan hias yang diminati dalam
perdagangan internasional. Umumnya ikan botia diperoleh dari alam, kemudian
dibesarkan di wadah penampungan hingga mencapai ukuran siap ekspor, namun
ketersediaannya sangat tergantung musim. Oleh karena itu peran budidaya
diperlukan. Salah satu permasalahan yang muncul dalam kegiatan budidaya ikan
botia adalah menurunnya kualitas warna, dimana ketajaman warnanya berkurang.
Hal serupa pun terjadi pada ikan botia dari alam yang dibesarkan di penampungan
sebelum dipasarkan. Pada ikan hias, warna merupakan salah satu karakter
komersil penting yang dapat memengaruhi nilai jualnya di pasaran. Pakan yang
diberikan pada ikan adalah cacing sutera atau cacing darah, dimana keduanya
diketahui tidak memiliki karotenoid. Warna ikan dipengaruhi oleh penyerapan dan
akumulasi karotenoid dalam tubuhnya. Penurunan warna ikan disebabkan oleh
kurangnya asupan karotenoid dalam pakannya karena ikan sendiri tidak mampu
mensintesis karotenoid secara de novo. Selain sebagai pigmen, karotenoid juga
memiliki fungsi biologis penting lain yaitu sebagai antioksidasi. Penelitian ini
memiliki tujuan mengevaluasi pengaruh pemberian pakan dengan suplementasi
astaksantin sebagai sumber karotenoid dalam meningkatkan warna, pertumbuhan
dan aktivitas antioksidan pada benih ikan botia.
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat
perlakuan pakan dengan empat ulangan. Pakan perlakuan berupa pakan buatan
yang diformulasikan isoprotein dan isoenergi dengan tingkat suplementasi
astaksantin yang berbeda, yaitu 0, 50, 100 dan 150 mg kg-1. Ikan uji yang
digunakan adalah benih botia berukuran 3.44 ± 0.51 cm dengan bobot rata-rata
0.56 ± 0.02 g. Pemeliharaan dilakukan dalam akuarium berukuran 40x30x30 cm3
yang bagian dinding akuarium ditutupi plastik berwarna hitam dengan padat tebar
ikan satu ekor per liter. Pakan perlakuan diberikan tiga kali sehari hingga
sekenyangnya selama 60 hari masa pemeliharaan. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah kualitas warna (kecerahan, kepekatan warna dan karotenoid
total), kinerja pertumbuhan (bobot, pertumbuhan panjang, efisiensi pakan dan
kelangsungan hidup), serta aktivitas antioksidan (enzim superoxide dismutase dan
malondialdehyde). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kepekatan warna
dan karotenoid total pada bagian sirip, kulit dan daging ikan botia dipengaruhi
oleh suplementasi astaksantin (P<0.05). Sementara kecerahan warna, kinerja
pertumbuhan dan aktivitas antioksidan tidak berbeda nyata antar perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penambahan astaksantin
dalam pakan sebesar 100 mg kg-1 dapat meningkatkan kualitas warna pada benih
ikan botia.
Collections
- MT - Fisheries [3011]