Show simple item record

dc.contributor.advisorSutrisno
dc.contributor.advisorHasbullah, Rokhani
dc.contributor.authorZuwarman, Dwi
dc.date.accessioned2020-06-02T02:30:08Z
dc.date.available2020-06-02T02:30:08Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102911
dc.description.abstractBeras merupakan salah satu komoditas pertanian terpenting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Beras hasil produksi penggilingan padi pada umumnya memenuhi mutu sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mutu gabah dan beras yang dihasilkan penggilingan di Kabupaten Bogor dan mengevaluasi kesesuaian penerapan penanganan gabah dan beras di penggilingan padi terhadap Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufacturing Practices (GMP). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor yaitu Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur. Tahapan pertama dilakukann identifikasi Rice Milling Unit (RMU): penggilingan padi kecil (PPK) dan pengilingan padi besar (PPB) . Pengumpulan data di penggilingan padi, pengambilan contoh gabah dan beras di penggilingan padi. Analisis mutu gabah, beras dan analisis data. Mutu gabah meliputi (kadar air, persentase gabah hampa, butir rusak/kuning, butir mengapur/hijau, butir merah, benda asing, dan gabah varietas lain) berdasarkan SNI 01-0224-1987 dan mutu beras meliputi (derajat sosoh, kadar air, persentase beras kepala, beras patah, butir menir, butir merah, butir kuning/rusak, butir mengapur, benda asing, dan persentase butir gabah) SNI 6128:2015. Data berupa deskriptif hasil wawancara, pengukuran mutu dan observasi dikonversi menjadi data kuantitatif dengan menghitung tingkat kesesuaiannya dengan GHP dan GMP. Hasil pengamatan mutu beras menunjukkan bahwa Penggilingan Padi Kecil (PPK) tidak memenuhi persyaratan kategori kelas mutu SNI 6128:2015 dan Penggilingan Padi Besar (PPB) termasuk dalam beras mutu Medium III (M-3) berdasarkan SNI 6128:2015. Faktor yang berpengaruh terhadap rendahnya mutu beras adalah kadar air Gabah Kering Giling (GKG) tinggi, butir hampa tinggi, derajat sosoh lebih rendah dari persyaratan SNI dan pengendalian mutu subyektif. Penggilingan padi belum sepenuhnya menerapkan pedoman GHP dan GMP. Tingkat kesesuain penerapan sistem jaminan mutu ditingkat RMU adalah 44.92% untuk GHP dan 60.25% untuk GMP. Ketidaksesuaian dari aspek fasilitas berdasarkan aspek pascapanen padi antara lain lantai penjemuran yang tidak di alas, tidak melakukan sortasi terhadap hasil panen, tidak memisahkan produk cacat dan pengkelasan. Berdasarkan kondisi bangunan gudang penyimpanan belum dilengkapi pengontrol suhu, kelembapan udara, dan perlindungan dari debu, kotoran, binatang penggerat, hama, serangga, permukaan lantai, langit-langit jendela yang tidak dilengkapi kasa pencegah serangga, lubang ventilasi dan ruangan penanganan pelengkap tidak terpisah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPosharvest technologyid
dc.subject.ddcRiceid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKesesuaian Good Handling Practices dan Good Manufacturing Practices Terhadap Mutu Beras di Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRice Milling Unitid
dc.subject.keywordGood Handling Practicesid
dc.subject.keywordGood Manufacturing Practicesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record