dc.description.abstract | Buah segar yang diproses minimal mudah mengalami kerusakan. Salah satu
teknik penyimpanan yang yang dapat mempertahanan kualitas buah adalah
pengemasan atmosfir termodifikasi. Tujuan dari penelitian ini (1) mengkaji laju
respirasi produk terolah minimal buah nanas, melon, dan jambu kristal (2)
melakukan simulasi pengemasan atmosfir termodifikasi (3) mengkaji pengaruh
jenis kemasan pada perubahan mutu buah terolah minimal. Laju respirasi diukur
pada suhu 5˚C dan 10˚C menggunakan metode tertutup dan gas yang dihasilkan
diukur menggunakan gas analyzer. Buah terolah minimal disimpan pada suhu 10˚C
dan diamati perubahan mutunya yang meliputi susut bobot, kadar air, kekerasan,
total padatan terlarut, dan perubahan warna buah. Hasil penelitian menunjukkan
laju respirasi buah dipengaruhi oleh suhu. Laju respirasi akan naik saat suhu
penyimpanan naik. Dilihat dari pola respirasi buah nanas, melon, dan jambu kristal
termasuk buah klimakterik. Hasil simulasi diperoleh berat produk 400 gr, luas area
kemasan 302.55 cm2, dan ketebalan plastik 0.01 mm untuk kemasan stretch film,
sedangkan kemasan Low Density Polyethylene (LDPE) diperoleh berat produk 400
gr, luas area kemasan 302.55 cm2, dan ketebalan plastik sebesar 0.02 mm. Kondisi
gas didalam kemasan 4% O2 dan 7% CO2 untuk kemasan stretch film, 4% O2 dan
10% CO2 untuk kemasan LDPE. Berdasarkan pengamatan susut bobot, kadar air,
kekerasan, total padatan terlarut, dan perubahan warna buah. Kemasan yang terbaik
untuk penyimpanan buah adalah kemasan stretch film yang disimpan pada suhu
10˚C. | id |