Uji Kinerja Pemanasan Udara Sistem Pengering Mikrokogenerasi.
Abstract
Pengeringan merupakan salah satu penanganan pascapanen yang penting untuk mempertahankan kualitas gabah. Pengeringan dengan sistem pengering mikrokogenerasi diharapkan mampu mengonsumsi energi yang lebih hemat dibandingkan dengan pengering mekanis konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kinerja pemanasan udara dari sistem pengering mikrokogenerasi dan menganalisis konsumsi energi yang digunakan untuk menghasilkan kondisi suhu udara pengeringan optimal gabah. Sumber panas pada pengering berasal dari panas sistem HPKU, panas gas buang genset, panas dinding genset, dan panas heater. Pengujian sistem heater dilakukan pada tiga tingkat daya, yaitu pada daya 1 kW, 2 kW, dan 3 kW. Pengujian dilakukan dengan tiga variasi kondisi suhu selama 45 menit setiap satu kali pengujian. Panas yang dihasilkan dan konsumsi energi pada sistem HPKU dan sistem heater 1 kW hampir sama, sedangkan pada sistem heater 2 kW dan sistem heater 3 kW jauh lebih tinggi. Hasil pengujian menunjukkan kondisi suhu yang sesuai untuk suhu pengeringan gabah adalah sistem HPKU dengan suhu sebesar 43.3oC dan sistem heater 1 kW dengan suhu sebesar 42.8oC, keduanya pada kondisi suhu lingkungan 23-25oC. Sistem HPKU dan sistem heater 1 kW mengonsumsi listrik dan bahan bakar yang lebih sedikit, sehingga lebih efisien untuk digunakan dalam mencapai suhu pengeringan gabah dibandingan dengan sistem heater 2 kW dan sistem heater 3 kW.