Pengaruh Fotoperiodisme dan Media Tanam terhadap Inisiasi Pembungaan Bawang Merah (Allium ascalonicum) di Mini Plant Factory.
View/ Open
Date
2020Author
Mawaddah, Hasna
Niam, Agus Ghautsun
Sucahyo, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki suhu lebih dari 18oC
dengan lama penyinaran matahari rata-rata di bawah 12 jam sehingga
menyebabkan produktivitas bakal bunga bawang merah di Indonesia rendah.
Mini plant factory merupakan sistem manipulasi lingkungan terkendali yang
dapat menyediakan lingkungan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fotoperiodisme menggunakan
cahaya buatan serta dan media tanam terhadap inisiasi pembungaan bawang
merah. Perlakuan yang digunakan adalah lama penyinaran dan warna LED.
Bawang merah dibagi menjadi tiga kelompok lama penyinaran, yaitu 12 jam,
16 jam, dan 20 jam dan kemudian dibagi lagi menjadi dua kelompok warna
LED, yaitu growth LED dan white LED. Bawang merah ditanam pada dua
kelompok media tanam yang berbeda, yaitu tanah dan sekam mentah (media
tanam A) serta tanah, cocopeat, dan arang sekam (media tanam B). Mini plant
factory mampu memanipulasi lingkungan dengan kisaran suhu 16oC hingga
18oC dengan kelembaban udara 73% sampai 34 HST, namun pada saat
perlakuan stress suhu ruangan rata-rata tidak sesuai karena adanya panas dari
udara luar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyinaran dan warna
LED berbeda nyata terhadap inisiasi pembungaan sedangkan media tanam
tidak berbeda nyata. Bakal bunga tanaman dengan perlakuan lama penyinaran
20 jam yang disinari growth LED berjumlah 60 buah dengan persentase
pembungaan 100%. Perlakuan lainnya adalah tanaman dengan perlakuan
lama penyinaran 16 jam yang disinari white LED memiliki persentase 100%,
namun bakal bunga yang dihasilkan berjumlah 40 buah. Berdasarkan hasil
penelitian, tanaman perlakuan growth LED dengan lama penyinaran 20 jam
merupakan perlakuan paling optimum dalam meningkatkan produktivitas
bakal bunga bawang merah.