Identifikasi dan Sebaran Potensi Tanaman Kopi pada Kebun Campuran melalui Mosaik Citra SPOT
View/ Open
Date
2020Author
Aliya, Qarina Syifa
Munibah, Khursatul
Barus, Baba
Metadata
Show full item recordAbstract
Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor dunia yang berperan penting
di negara berkembang, sebagai penghasil devisa ataupun mata pencaharian
rakyatnya. Perkembangan kinerja ekspor kopi Indonesia pada tahun 2012 - 2016
mengalami fluktuasi yang ditunjukkan oleh nilai dan volume ekspor tertinggi
sebesar 97.3 juta USD dan 33.9 ribu ton pada tahun 2015, sehingga devisa ekspor
jenis kopi olahan mengalami kenaikan sebesar 8% dengan nilai 356.79 juta USD.
Penelitian terkait pemetaan kopi di Indonesia tergolong minim karena umumnya
kopi ditanam pada kebun campuran sehingga relatif sulit untuk dianalisis secara
visual dan spektral sehingga perlu adanya upaya sistematis dalam memetakan
kopi dari data penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi
tanaman kopi melalui Citra SPOT yang didukung oleh Google Earth,
menganalisis potensi sebaran tanaman kopi pada kebun campuran, dan
menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas tanaman kopi di
kecamatan Saketi.
Pengambilan sampel untuk identifikasi tanaman kopi berdasarkan land unit
dengan intensitas sampling (IS) sebesar 10% serta wawancara kepada 32
responden. Tanaman kopi diidentifikasi menggunakan pedekatan kerapatan
kanopi tanaman penaung. Potensi sebaran tanaman kopi dihitung dengan Average
Nearest Neighbor (ANN) dan interpolasi dengan Inverse Distance Weighted
(IDW). ANN merupakan analisis untuk menghitung jarak antar titik ke titik
terdekatnya (uji R). Besarnya R menunjukkan bentuk pola spasial. IDW adalah
metode interpolasi permukaan dengan prinsip titik input dapat berupa tersebar
acak atau merata. Produktivitas dianalisis menggunakan multiple regression
dengan pengelolaan pra hingga pasca panen tanaman kopi serta faktor lingkungan
sebagai variabel bebas.
Hasil penelitian menunjukkan kopi relatif sulit dilihat langsung melalui citra
karena tertutupi oleh kanopi tanaman penaung sehingga untuk mengidentifikasi
tanaman kopi dilakukan pendekatan berdasarkan kerapatan tanaman penaung.
Gambaran dari kerapatan tanaman penaung menunjukkan karakteristik lahan kopi
dan ketersediaannya yang dikategorikan menjadi dua yaitu, tanaman kopi pada
kebun campuran sedikit (<10 tanaman kopi) dan banyak (>10 tanaman kopi).
Kategori kebun campuran dengan tanaman kopi sedikit ditunjukkan oleh tanaman
penaung yang jarang yaitu, bambu, jati, dan mahoni. Kategori kebun campuran
dengan tanaman kopi banyak ditunjukkan oleh tanaman penaung yang rapat yaitu,
kelapa, melinjo, dan sengon. Berdasarkan analisis pola sebaran spasial, tanaman
kopi di Kecamatan Saketi yaitu, mengelompok (clustered) dengan nilai R 0.4 dan
0.6. Potensi sebaran tanaman kopi dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu,
bentuklahan dan lereng. Potensi sebaran tanaman kopi dengan interpolasi IDW
menunjukkan informasi gambaran sesuai di lapang. Berdasarkan analisis regresi,
variabel yang berpengaruh besar terhadap produktivitas adalah penyiangan gulma,
asal bibit, dan bentuklahan.