Show simple item record

dc.contributor.advisorBudiastra, I Wayan
dc.contributor.authorAkbar, Muhammad Thoriq Faris
dc.date.accessioned2020-02-24T06:42:44Z
dc.date.available2020-02-24T06:42:44Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102371
dc.description.abstractLada putih (Piper nigrum L.) adalah produk rempah bernilai ekonomi yang cukup tinggi. Salah satu kelebihan rempah ini adalah rasa dan aroma pedas yang khas. Saat ini lada di Indonesia masih dipasarkan dalam bentuk konvensional, yaitu dalam bentuk bubuk. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah lada adalah dengan membuat oleoresin lada. Proses ekstraksi oleoresin biasa dilakukan dengan cara maserasi yang membutuhkan waktu yang lama dan jumlah pelarut yang banyak. Dalam dekade terakhir beberapa teknik ekstraksi alternatif dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ini, termasuk ekstraksi berbantuan ultrasonik (UAE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ukuran partikel bubuk lada putih terhadap hasil dan kualitas oleoresin yang diproduksi menggunakan UAE. Penelitian ini menggunakan lada putih (umur panen 8 bulan setelah pembungaan) yang berasal dari Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan. Lada putih dikeringan dengan mesin cabinet dryer hingga kadar air kurang dari 10 %. Setelah dikeringkan, lada putih digiling dengan mesin disk mill untuk menghasilkan bubuk lada putih, kemudian diayak menggunakan ayakan dengan ukuran 30, 60 dan 100 mesh. Kadar piperin dan lemak bubuk lada putih diukur pada ukuran partikel 100 mesh. Bubuk lada putih ditimbang sebanyak 200 gram dan dimasukkan ke dalam gelas beker yang berisi pelarut etanol 96 % sebanyak 800 mL kemudian dilakukan ekstraksi UAE (75 menit dan amplitudo 90 %) dan ekstraksi maserasi (7 jam). Rendemen dan mutu (piperin dan warna) oleoresin lada putih yang dihasilkan kemudian diukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel berpengaruh signifikan terhadap rendemen dan mutu (piperin) oleoresin. Hasil pengujian hipotesis perbedaan nilai tengah (rataan) rendemen antara ultrasonik dan maserasi menunjukkan bahwa nilai rendemen ekstraksi ultrasonik dan maserasi tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 % namun waktu yang digunakan ekstraksi ultrasonik lebih singkat (75 menit) dibandingkan ekstraksi maserasi (7 jam). Hasil pengujian hipotesis perbedaan nilai tengah (rataan) piperin antara ultrasonik dan maserasi menunjukkan bahwa nilai piperin ekstraksi ultrasonik dan maserasi berbeda nyata pada selang kepercayaan 95%. Nilai rataan piperin yang dihasilkan oleh ekstraksi ultrasonik lebih besar (9.71 %) dibandingkan dengan ekstraksi maserasi (5.55 %). Warna oleoresin lada putih yang dihasilkan dari ekstraksi ultrasonik dan maserasi dari dua asal bahan baku yang berbeda adalah sama, yaitu merahkekuningan dengan bentuk pasta cair.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMechanical Engineeringid
dc.subject.ddcExtractionid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Ukuran Partikel Bubuk Lada Putih Terhadap Rendemen dan Mutu Oleoresin Hasil Ekstraksi Menggunakan Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordlada putihid
dc.subject.keywordmutuid
dc.subject.keywordoleoresinid
dc.subject.keywordukuran partikelid
dc.subject.keywordUAEid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record