Penyimpanan Untuk Mempertahankan Mutu Ubi Kayu Segar Genotip Hasil Pemuliaan
View/ Open
Date
2019Author
Heldiyanti, Rina
Sutrisno
Khumaida, Nurul
Darmawati, Emmy
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengembangan varietas baru ubi kayu hasil pemuliaan merupakan suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan ubi kayu di masa mendatang. Permasalahan utama pada ubi kayu adalah pada umur simpannya yang relatif singkat. Hal ini secara langsung mempengaruhi harga jual dan ketersediaan ubi kayu di luar musim panen sehingga merugikan petani dan pelaku industri pengolahan ubi kayu skala kecil. Metode penyimpanan tradisional dengan serbuk kayu dan kotak kayu perlu dianalisa kesesuaiannya dalam memperpanjang umur simpan dan pengaruhnya terhadap karakteristik fisik dan kimia ubi kayu segar hasil pemuliaan, serta kelayakan penerapannya di tingkat industri pengolahan ubi kayu skala mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji 1) perubahan karakteristik fisik dan kimia yang terjadi pada ubi kayu segar hasil pemuliaan selama penyimpanan, 2) umur simpan ubi kayu segar hasil pemuliaan berdasarkan tingkat kerusakan selama penyimpanan dan 3) kelayakan penggunaan serbuk kayu dan kotak kayu sebagai metode penyimpanan di industri pengolahan ubi kayu skala mikro.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu: 1) Genotipe ubi kayu terdiri atas tiga taraf yaitu: ubi kayu lokal genotipe Manggu (G1), mutan genotipe G21541 (G2) dan mutan genotipe G31521 (G3); 2) Kadar air serbuk kayu terdiri atas dua taraf yaitu kontrol (KK) dan 14% (K14%) sehingga terdapat enam perlakuan yaitu G1KK, G1K14%, G2KK, G2K14%, G3KK, G3K14% yang diulang sebanyak tiga kali sehingga didapatkan 18 unit percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan G2K14% dan G3K14% tidak mengalami penurunan bobot selama penyimpan, menghasilkan kadar air akhir sebesar 51.57% dan 52.58%, dengan kesegaran yang tetap terjaga dan tidak mengalami kebusukan, menghasilkan kadar pati yang masih cukup tinggi di akhir penyimpanan yaitu sebesar 31.85%, dan mengalami penurunan kadar HCN selama penyimpanan. Berdasarkan tingkat kerusakan, kerusakan fisiologis maupun mikrobiologis tidak terjadi selama 28 hari penyimpanan, sehingga umur simpannya adalah 28 hari. Metode penyimpanan ubi kayu layak untuk diterapkan di industri keripik ubi kayu skala mikro berdasarkan nilai Net Present value (NPV) yaitu Rp 28.814.718, Internal Rate of Return (IRR) yaitu 38%, Gross B/C ratio yaitu 1.18 dan persentasi biaya penyimpanan terhadap biaya produksi adalah 1.26%.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2208]