Hidrolisis Limbah Agroindustri Glukomanan secara Asam dan Enzimatis.
View/ Open
Date
2019Author
Nasrullah, Mohammad
Purwoko
Sunarti, Titi Candra
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengolahan umbi iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) menjadi tepung glukomanan menyisakan limbah berupa serbuk padat yang merupakan hasil samping proses pemisahan glukomanan. Limbah tersebut memiliki kandungan pati, serat, serta sisa glukomanan yang masih dapat dimanfaatkan menjadi gula sederhana melalui hidrolisis. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji proses hidrolisis limbah agroindustri glukomanan menggunakan metode asam dan enzimatis sebagai pembanding serta untuk mengetahui pengaruhnya terhadap produk dan hasil samping yang terbentuk. Hidrolisis asam menggunakan pemanasan konvensional (otoklaf) dan gelombang mikro dengan asam encer yaitu HCl dan H2SO4 pada konsentrasi 0.5 M dan 1 M. Hidrolisis enzimatis menggunakan konsorsium α-amilase (1.75 dan 3.5 U/g), amiloglukosidase (0.3 dan 0.6 U/g), serta selulase (1 dan 2 U/g). Hasil penelitian memperlihatkan potensi limbah dengan komponen utama terdiri atas pati (47.26 ± 0.29 %), serat (15.79 ± 0.62 %), sisa glukomanan (12.64 ± 0.26 %). Hidrolisis asam menggunakan HCl memberikan hasil yang sedikit lebih tinggi dibandingkan H2SO4. Hidrolisis otoklaf menghasilkan gula dengan DE yang tinggi namun dengan rendemen yang lebih rendah, sedangkan hidrolisis gelombang mikro menghasilkan gula dengan DP dan rendemen yang lebih tinggi. Semakin tinggi konsentrasi asam, nilai gula pereduksi, DE, dan HMF semakin tinggi, namun DP semakin rendah. Pada hidrolisis enzimatis peningkatan dosis enzim memberikan hasil yang tidak berbeda nyata. Perlakuan terbaik diperoleh dari hidrolisis enzimatis dengan dosis normal karena memiliki gula pereduksi dan total gula yang tinggi serta HMF yang rendah.