dc.description.abstract | PT X memiliki permasalahan pada ketersediaan bahan baku. Pengendalian persediaan bahan baku yang optimal mendukung keberlangsungan proses produksi dan mencapai efektifitas pengadaan bahan baku. Efektifitas pengadaan bahan baku dicapai ketika tersedianya bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat. Metode Material Requirement Planning (MRP) digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ketersediaan bahan baku. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sistem pengendalian persediaan bahan baku sabun transparan, menganalisis penerapan sistem pengendalian persediaan bahan baku optimum dengan metode MRP dari aspek biaya persediaan. Sistem pengendalian persediaan bahan baku ini menggunakan data dari divisi warehouse dan divisi purchasing. Input MRP terdiri atas Bill of Material (BOM), jadwal induk produksi, lead time, dan catatan persediaan bahan baku di gudang. Proses MRP ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu netting, lotting (lot for lot (LFL), economic order quantity (EOQ), periodic order quantity (POQ)), dan off-setting. Hasil MRP adalah rencana pemesanan bahan baku berdasarkan lead time. Penelitian ini mampu memberikan perbaikan pada PT X melalui jadwal pemesanan dan penurunan biaya persediaan bahan baku. Teknik LFL memberikan penghematan biaya persediaan terbesar dibandingkan teknik EOQ dan POQ. Penghematan biaya persediaan Asam Miristat 92.99%, biaya persediaan Asam Stearat 96.2%, biaya persediaan Gula 91.78%, biaya persediaan Gliserin 92.14%, biaya persediaan SLES 89.17%, dan biaya persediaan NaOH 90.70%. | id |