Show simple item record

dc.contributor.advisorBuitenzorgy, Meilani
dc.contributor.authorMufid, Ahmad
dc.date.accessioned2020-01-30T07:55:31Z
dc.date.available2020-01-30T07:55:31Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101513
dc.description.abstractPertambangan batubara merupakan salah satu sektor penting di Indonesia. Adanya pengembangan sektor pertambangan batubara akan meningkatkan penerimaan negara dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Efek negatif yang ditimbulkan oleh petambangan batubara berupa penurunan kualitas lingkungan dan penurunan kesehatan di masyarakat. Salah satu perusahaan tambang batubara di Indonesia adalah PT. Bukit Asam Tbk yang terletak di Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 7 Tahun 2014, perusahaan yang menggunakan sumberdaya alam didalam kegiatan oprasionalnya wajib memerhatikan kondisi lingkungan, melakukan perbaikan jika terjadi pencemaran atau kerusakan dan melakukan reklamasi paska tambang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis dampak ekonomi terhadap masyarakat dari adanya pertambangan batubara. (2) Menganalisis dampak sosial terhadap masyarakat dari adanya pertambangan batubara. (3) Menganalisis dampak lingkungan terhadap masyarakat dari adanya pertambangan batubara. (4) Menganalisis pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang sudah dilakukan oleh perusahaan tambang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah local economics impact analysis, analisis deskriptif kuantitatif, analisis deskriptif kualitatif, skala likert, cost of illness, dan loss of earning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak ekonomi yang diperoleh masyarakat yaitu sebesar Rp 475 665 390 958/tahun dengan nilai multiplier effect sebesar 1,21 yang terdiri dari dampak ekonomi langsung, tidak langsung, dan imbas. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat yaitu tersedianya lapangan pekerjaan, peningkatan infrastruktur daerah, dan berkembangnya usaha masyarakat. Efek negatif yang dirasakan ialah polusi debu hasil tambang, kualitas air yang cenderung menurun, dan penurunan kesehatan. Biaya kesehatan (cost of Illness) yang dikeluarkan masyarakat akibat penurunan kualitas lingkungan sebesar Rp 105 510 279/tahun dan biaya kehilangan (loss of earning) yang dikeluarkan masyarakat sebesar Rp 1 017 143/tahun. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan PT. Bukit Asam Tbk dinilai sudah baik, dapat dilihat dari perolehan penghargaan penilaian kinerja pengelolaan lingkungan (PROPER) yaitu PROPER Emas sebanyak 6 tahun berturut-turut serta hasil pengukuran beberapa parameter penting kualitas lingkungan masih dibawah standar baku mutu lingkungan (BML) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEnvironmental Economicsid
dc.subject.ddcEnvironmental Impactid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcMuara Enim-Sumatera Selatanid
dc.titleAnalisis Dampak Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan dari Pertambangan Batubara terhadap Masyarakat (Studi Kasus: PT. Bukit Asam Tbk, Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCost of illnessid
dc.subject.keywordLoss of earningid
dc.subject.keywordMultiplier effectid
dc.subject.keywordPertambangan batubaraid
dc.subject.keywordSkala likert Cost of illnessid
dc.subject.keywordLoss of earningid
dc.subject.keywordMultiplier effectid
dc.subject.keywordPertambangan batubaraid
dc.subject.keywordSkala likertid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record