dc.description.abstract | Tanaman Alfalfa merupakan salah satu jenis leguminosa berasal dari daerah subtropis yang mempunyai produktivitas yang tinggi dengan kandungan protein dan palatabilitas yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat toleransi mutan tanaman alfalfa terhadap cekaman kekeringan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor dan 10 ulangan. Faktor A adalah mutan tanaman (D2.25A dan D2.46C) dan faktor kedua adalah level penambahan PEG (Polyethylene Glycol) yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 10%. Peubah yang diamati pada penelitian ini antara lain: tinggi tanaman, jumlah daun, kerontokan daun, warna daun, biomassa, penyusutan media, dan mortalitas. Data dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA), jika ada perbedaan nyata antar perlakuan dilakukan uji lanjut tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara mutan tanaman dengan penambahan level PEG nyata meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman (P<0.05). Berdasarkan penelitian ini menunjukkan toleransi terhadap cekaman kekeringan mutan tanaman D2.25D lebih baik daripada mutan tanaman D2.46C yaitu mampu tumbuh hingga penambahan PEG 20% | id |