Rancangan Label Indikator Warna untuk Mendeteksi Kematangan Buah Alpukat.
View/ Open
Date
2019Author
Azrita, Meika Wahyuni
Ahmad, Usman
Darmawati, Emmy
Metadata
Show full item recordAbstract
Alpukat merupakan satu diantara lima komoditas utama dari kelompok buah-buahan yang mendapat prioritas dibidang penelitian dan perdagangan selain jeruk, pisang, nanas dan mangga. Alpukat juga mempunyai peluang pasar yang cukup besar untuk ditingkatkan karena termasuk salah satu buah tropis yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dimana memiliki rasa yang gurih dan banyak mengandung lemak juga protein yang baik untuk tubuh. Alpukat banyak tersedia di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau. Jenis buah alpukat yang banyak digemari oleh konsumen adalah buah alpukat mentega.
Alpukat adalah buah klimaterik yang mengalami lonjakan respirasi dan produksi etilen setelah dipanen dimana akan mempengaruhi perubahan fisiologis dan biokimia yang terjadi selama pematangan. Tingkat kematangan buah alpukat mempengaruhi mutu dan kualitas buah. Proses kematangan buah alpukat tidak divisualisasikan dengan perubahan warna pada kulit buah sehingga sangat sulit mengetahui tingkat kematangan buah alpukat. Dalam memilih tingkat kematangan buah, konsumen sering menekan buah untuk memastikan tingkat kelembutan buah. Seiring waktu, buah akan melunak karena penurunan tekanan turgor pada dinding sel. Praktik ini akan meninggalkan memar pada buah kemudian akan merusak kualitasnya. Inovasi yang memudahkan untuk menginformasikan tingkat kematangan buah, bisa dibuat dengan menggunakan label pendeteksi yaitu label indikator dengan perubahan warna. Sebuah label indikator warna kematangan perlu dikembangkan untuk memudahkan konsumen memilih buah alpukat sesuai dengan tingkat kematangan yang diperlukan.
Label cerdas berbasis indikator warna amonium molibdat dengan KMnO4 dapat digunakan untuk mendeteksi kematangan buah alpukat dengan mendeteksi gas etilen (C2H4) yang dihasilkan selama proses pematangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan fisiologi dan fisiko kimia yang terjadi pada buah alpukat selama proses pematangan dan merancangan label indikator warna untuk mengetahui tingkat kematangan buah alpukat. Parameter yang diukur adalah laju respirasi dan gas etilen, kekerasan, total padatan terlarut dan uji warna. Data yang diperoleh diuji dengan ANOVA dan dilakukan uji lanjut Duncan untuk mendapatkan perlakuan terbaik. Kinerja terbaik diperoleh dari label yang disusun oleh 2 gram amonium molibdat dan 3 gram kalium permanganat karena memiliki respons gradasi warna yang baik dan merata terhadap tingkat kematangan yang berbeda dengan mendeteksi keberadaan etilen dalam kemasan.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]