Ekstraksi dan Profiling Kolagen Gelembung Renang Ikan Patin (Pangasius sp.) sebagai Sediaan Krim Wajah
View/ Open
Date
2019Author
Br Sitepu, Gressty Sari
Santoso, Joko
Trilaksani, Wini
Metadata
Show full item recordAbstract
Kolagen merupakan protein berbentuk fibrous yang keberadaanya
mencapai 25-30% di dalam tubuh. Sumber bahan baku kolagen umumnya
diproduksi dari kulit dan tulang hewan darat seperti sapi dan babi. Bahan baku ini
tidak dibenarkan bagi pemeluk Agama Islam dan Hindu sehingga permasalahan
ini memberikan peluang besar pada pemanfaatan hewan akuatik yaitu ikan
sebagai sumber kolagen. Salah satu jenis ikan yang saat ini berkembang pesat
adalah ikan patin. Produksi ikan patin terus meningkat setiap tahunnya dan
menghasilkan hasil samping pascapengolahan, termasuk gelembung renang.
Gelembung renang memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga dapat
menjadi alternatif sumber bahan baku kolagen, yang pemanfaatanya berkembang
di bidang farmasi, pangan dan kosmetik. Proses pengolahan gelembung renang
menjadi kolagen diawali dengan perlakuan pretreatment yang umumnya
menggunakan larutan alkali, dilanjutkan dengan ekstraksi. Metode ekstraksi
kolagen telah banyak dikembangkan diantaranya metode hidrotermal, enzim dan
asam, namun hingga kini ekstraksi asam masih mendominasi karena cukup mudah
dilakukan dan memiliki kemampuan tinggi dalam mengekstraksi kolagen.
Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik gelembung renang ikan patin,
perlakuan terpilih dalam proses praekstraksi dan ekstraksi, mengevaluasi
karakteristik kolagen serta aplikasinya sebagai sediaan krim wajah.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu preparasi dan karakterisasi
gelembung renang ikan patin (Pangasius sp.) serta penghilangan protein
nonkolagen; proses ekstraksi kolagen menggunakan asam asetat dan karakterisasi
kolagen kering; formulasi dan karakterisasi sediaan krim wajah dari kolagen
gelembung renang ikan patin (Pangasius sp.). Karakterisasi gelembung renang
(analisis proksimat dan asam amino) disajikan secara deskriptif. Pretreatment
dengan perendaman dalam larutan KOH konsentrasi 0.05; 0.1 dan 0.15 M selama
12 jam dengan pergantian larutan KOH setiap 2 jam dan proses ekstraksi dalam
larutan CH3COOH konsentrasi 0.25 M; 0.5 M dan 0.75 M selama 24, 48 dan 72
jam dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan
perangkat lunak SAS 9.4 dan jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s
Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Analisis data
karakteristik sensori dan mikrobiologi sediaan krim dilakukan secara deskriptif
sedangkan analisis data karakteristik fisik yang meliputi viskositas, konsistensi
dan stabilitas sediaan krim plasebo (krim A) dan krim kolagen (krim B)
menggunakan uji Independent Sample Test (Uji-t) dengan perangkat lunak
Microsoft excell kemudian data di interpretasikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi gelembung renang sebesar
1.43±0.5% dari berat total ikan. Gelembung renang ikan patin memiliki kadar
protein 85.24±0.18% (bk) yang didominasi oleh asam amino penyusun kolagen
yaitu glisina (56.85 mg/g), prolina (31.03 mg/g), dan alanina (23.85 mg/g). Tahap
pretreatment terpilih pada perlakuan konsentrasi 0.05 M KOH dengan lama waktu
perendaman 8 jam. Ekstraksi kolagen dari gelembung renang ikan patin
menggunakan metode asam yang terpilih adalah kombinasi perlakuan konsentrasi
asam asetat 0.5 M dengan waktu perendaman 48 jam. Kolagen gelembung renang
ikan patin perlakuan terpilih menghasilkan rendemen 16.04±0.6% dengan
kandungan protein 96.48±0.27% (bb); tidak terdeteksi logam berat (Pb, Hg, As,
Cd); pH (5.23±0.51); derajat putih (86.32±0.9%); asam amino yang terdeteksi
utamanya adalah alanina (91.75 mg/g), glisina (299.49 mg/g), dan prolina
(125.38 mg/g); spektrum FTIR kolagen menunjukkan adanya gugus amida A,
amida B, amida I, amida II dan amida III; memiliki suhu transisi gelasi (Tg) 84ºC;
memiliki struktur permukaan berupa lekukan dengan ketebalan lapisan tipis. Krim
pelembab wajah dengan penambahan 6% kolagen memiliki kestabilan yang baik
selama penyimpanan 8 minggu, jumlah mikroba dibawah ambang batas, sensori
(warna gingseng, bau harum dan homogen), nilai pH (5.78±0.03), viskositas
(86 637±130.15 cPs) dan konsistensi (46.00±1.01 mm).
Collections
- MT - Fisheries [3011]