Show simple item record

dc.contributor.advisorDadang
dc.contributor.advisorPutri, Eka Intan Kumala
dc.contributor.authorMaghfirah, Geubrina
dc.date.accessioned2020-01-02T07:20:48Z
dc.date.available2020-01-02T07:20:48Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100739
dc.description.abstractPenelitian menggunakan metode survei melalui wawancara dengan petani dan pengambilan sampel tanah. Responden yang berjumlah 140 petani terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu petani monokultur pengelolaan hama terpadu (PHT), monokultur non PHT, tumpang gilir PHT, dan tumpang gilir non PHT dengan menggunakan teknik purposive sampling. Tujuan penelitian (1) menganalisis pengetahuan petani cabai merah PHT dan non PHT dalam aplikasi pestisida, (2) menganalisis kesuburan tanah pertanaman cabai merah, dan (3) menganalisis pengaruh aplikasi pestisida terhadap pendapatan usahatani cabai merah. Analisis data mengenai pengetahuan petani dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang, skala likert, dan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani dari semua kelompok memiliki karakteristik yang sama yaitu berusia antara 20-65 tahun dengan pendidikan sekolah dasar dan pengalaman bertani lebih dari 10 tahun. Pengetahuan petani sangat baik dalam aplikasi pestisida dan keamanan penggunaan pestisida, tetapi petani memiliki pemahaman yang rendah terhadap aspek ekologi. Usia petani, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani tidak signifikan terhadap pengetahuan petani monokultur non PHT dan monokultur PHT. Tingkat pendidikan petani tumpang gilir non PHT secara signifikan mempengaruhi pengetahuan mengenai aplikasi pestisida. Pengetahuan petani pada kelompok tumpang gilir PHT mengenai penggunaan pestisida dan keamanan dalam penerapan pestisida memiliki hubungan yang nyata terhadap usia dan pengalaman bertani. Analisis sifat tanah terdiri dari analisis fisik, kimia, dan biologi tanah. Analisis fisik tanah tekstur tanah pada keempat kelompok sistem budidaya tanaman didominasi partikel debu dan liat. Sifat kimia tanah pada keempat kelompok budidaya tanaman cabai merah adalah pH (agak masam-masam), Corganik (sangat rendah-rendah), N-organik (rendah-sangat tinggi), C/N (rendah), p-tersedia (rendah-sangat tinggi), Ca dapat ditukar (Cadd) (sedang-tinggi), Mg dapat ditukar (Mgdd) (sedang), K dapat ditukar (Kdd) (tinggi-sangat tinggi), Na dapat ditukar (Nadd) (sedang-tinggi) dan kapasitas tukar kation (KTK) (sedang). Sifat biologi tanah pada keempat sistem budidaya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada total bakteri dan total fungi. Analisis regresi linier berganda menunjukkan peningkatan biaya pestisida pada sistem budidaya tanaman cabai merah pada musim hujan monokultur non PHT, tumpang gilir non PHT, dan monokultur PHT pada kedua musim meningkatkan terhadap pendapatan usahatani. Sementara peningkatan biaya pestisida pada sistem budidaya monokultur non PHT dan tumpang gilir non PHT pada musim kemarau dan tumpang gilir PHT pada musim hujan akan menurunkan pendapatan petani. Pengeluaran biaya pestisida tidak mempengaruhi pendapatan petani tumpang gilir PHT pada musim kemarau.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEnvironmental scienceid
dc.subject.ddcSocial ecologyid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleAnalisis Sosio-Ekologis-Ekonomi pada Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmonokulturid
dc.subject.keywordtumpang gilirid
dc.subject.keywordPHTid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record