Analisis Sosio-Ekologis-Ekonomi pada Usahatani Cabai Merah di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
View/ Open
Date
2019Author
Maghfirah, Geubrina
Dadang
Putri, Eka Intan Kumala
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian menggunakan metode survei melalui wawancara dengan petani
dan pengambilan sampel tanah. Responden yang berjumlah 140 petani terbagi
menjadi 4 kelompok, yaitu petani monokultur pengelolaan hama terpadu (PHT),
monokultur non PHT, tumpang gilir PHT, dan tumpang gilir non PHT dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Tujuan penelitian (1) menganalisis
pengetahuan petani cabai merah PHT dan non PHT dalam aplikasi pestisida, (2)
menganalisis kesuburan tanah pertanaman cabai merah, dan (3) menganalisis
pengaruh aplikasi pestisida terhadap pendapatan usahatani cabai merah.
Analisis data mengenai pengetahuan petani dilakukan dengan menggunakan
tabulasi silang, skala likert, dan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa petani dari semua kelompok memiliki karakteristik yang sama yaitu
berusia antara 20-65 tahun dengan pendidikan sekolah dasar dan pengalaman
bertani lebih dari 10 tahun. Pengetahuan petani sangat baik dalam aplikasi
pestisida dan keamanan penggunaan pestisida, tetapi petani memiliki pemahaman
yang rendah terhadap aspek ekologi. Usia petani, tingkat pendidikan, dan
pengalaman bertani tidak signifikan terhadap pengetahuan petani monokultur non
PHT dan monokultur PHT. Tingkat pendidikan petani tumpang gilir non PHT
secara signifikan mempengaruhi pengetahuan mengenai aplikasi pestisida.
Pengetahuan petani pada kelompok tumpang gilir PHT mengenai penggunaan
pestisida dan keamanan dalam penerapan pestisida memiliki hubungan yang nyata
terhadap usia dan pengalaman bertani.
Analisis sifat tanah terdiri dari analisis fisik, kimia, dan biologi tanah.
Analisis fisik tanah tekstur tanah pada keempat kelompok sistem budidaya
tanaman didominasi partikel debu dan liat. Sifat kimia tanah pada keempat
kelompok budidaya tanaman cabai merah adalah pH (agak masam-masam), Corganik
(sangat rendah-rendah), N-organik (rendah-sangat tinggi), C/N (rendah),
p-tersedia (rendah-sangat tinggi), Ca dapat ditukar (Cadd) (sedang-tinggi), Mg
dapat ditukar (Mgdd) (sedang), K dapat ditukar (Kdd) (tinggi-sangat tinggi), Na
dapat ditukar (Nadd) (sedang-tinggi) dan kapasitas tukar kation (KTK) (sedang).
Sifat biologi tanah pada keempat sistem budidaya menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan pada total bakteri dan total fungi.
Analisis regresi linier berganda menunjukkan peningkatan biaya pestisida
pada sistem budidaya tanaman cabai merah pada musim hujan monokultur non
PHT, tumpang gilir non PHT, dan monokultur PHT pada kedua musim
meningkatkan terhadap pendapatan usahatani. Sementara peningkatan biaya
pestisida pada sistem budidaya monokultur non PHT dan tumpang gilir non PHT
pada musim kemarau dan tumpang gilir PHT pada musim hujan akan menurunkan
pendapatan petani. Pengeluaran biaya pestisida tidak mempengaruhi pendapatan
petani tumpang gilir PHT pada musim kemarau.