Show simple item record

dc.contributor.advisorNovindra
dc.contributor.authorKurniawati, Diani
dc.date.accessioned2019-11-11T04:50:03Z
dc.date.available2019-11-11T04:50:03Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99860
dc.description.abstractKedelai merupakan komoditas yang penting bagi kebutuhan gizi masyarakat. Pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan industri pangan berbahan baku kedelai menyebabkan permintaan kedelai terus meningkat sehingga komoditas kedelai perlu mendapatkan prioritas untuk dikembangkan di dalam negeri. Kabupaten Garut merupakan sentra produksi kedelai di Jawa Barat, dan Desa Sukakarya, Kecamatan Banyuresmi merupakan sentra produksi kedelai di Kabupaten Garut. Permasalahan dalam pengembangan usahatani kedelai di Desa Sukakarya, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut adalah petani sulit mendapatkan benih yang berkualitas sesuai dengan selera dan agroekosistem, sehingga menyebabkan harganya menjadi mahal. Guna mengatasi permasalahan tersebut Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut mengeluarkan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) yang diberikan dalam paket program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dalam rangka meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan petani kedelai di Kabupaten Garut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap input dan output pada usahatani kedelai di Desa Sukakarya, dan menganalisis dampak kebijakan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) pada usahatani kedelai di Desa Sukakarya. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Policy Analysis Matrix (PAM) dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Hasil analisis matriks kebijakan menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terhadap input yang mempengaruhi usahatani kedelai di Desa Sukakarya sudah memberikan insentif kepada petani yaitu subsidi pupuk (pupuk urea dan TSP). Kebijakan pemerintah berupa subsidi pupuk (pupuk urea dan TSP) menguntungkan bagi petani kedelai di Desa Sukakarya karena harga pupuk urea dan TSP menjadi lebih murah dibanding yang seharusnya apabila tidak ada kebijakan tersebut. Tidak terdapat kebijakan pemerintah terhadap output yang mempengaruhi usahatani kedelai di Desa Sukakarya, sehingga penerimaan privat sama dengan penerimaan sosialnya. Analisis sensitivitas yang dilakukan berupa pemberian Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU). Kebijakan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) berdampak positif bagi kesejahteraan petani. Kebijakan BLBU ini menurunkan biaya produksi privat petani, sehingga meningkatkan keuntungan yang diterima petani. Hal ini menjadi insentif bagi petani dalam mengembangkan usahatani kedelai dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani kedelai di Desa Sukakarya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studiesid
dc.subject.ddcResources and Environmental Economicsid
dc.subject.ddcGarut-Jawa Baratid
dc.titleDampak Kebijakan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) pada Usahatani Kedelai di Desa Sukakarya, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPolicy Analysis Matrix (PAM)id
dc.subject.keywordkebijakan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU)id
dc.subject.keywordusahatani kedelaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record