Analisis Pemasaran dan Nilai Tambah Komoditas Siwalan (Borassus flabellifer) di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban
Abstract
Komoditas siwalan menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten
Tuban. Sentra produksi komoditas siwalan terbesar di Kabupaten Tuban yaitu di
Kecamatan Semanding. Petani komoditas siwalan di Kecamatan Semanding
memiliki kendala dalam pemasaran dan pengolahan produk. Tujuan penelitian ini
adalah: (1) mengidentifikasi lembaga, saluran, dan fungsi pemasaran komoditas
siwalan di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban; (2) menganalisis efisiensi
saluran pemasaran komoditas siwalan di Kecamatan Semanding, Kabupaten
Tuban; dan (3) menganalisis nilai tambah komoditas siwalan dari pengolahan
menjadi berbagai produk turunan di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling pada
petani dan pengolah komoditas siwalan, sedangkan lembaga pemasaran lainnya
menggunakan snowball sampling. Metode analisis data menggunakan marjin
pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan terhadap biaya (B/C ratio),
elastisitas transmisi harga, dan nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lembaga pemasaran komoditas siwalan terdiri dari petani, tengkulak, pedagang
besar, pengecer kecamatan, pengecer luar kecamatan, dan industri rumah tangga
yang menjalankan fungsi pertukaran, fisik, dan fasilitas. Saluran pemasaran buah
siwalan terdiri dari enam saluran, sedangkan nira siwalan terdiri dari empat
saluran. Saluran pemasaran IV (petani – pengecer Kecamatan Semanding –
konsumen akhir) merupakan saluran pemasaran yang paling efisien pada buah
siwalan dan saluran pemasaran III (petani – pengecer Kecamatan Semanding –
konsumen akhir) yang paling efisien pada nira siwalan. Nilai tambah tertinggi
pada komoditas siwalan yaitu dawet siwalan.