Pemberian Jamu Temulawak, Sambiloto, Jahe, dan Molases sebagai Alternatif Pengganti Antibiotic Growth Promoters (AGP) pada Broiler
View/ Open
Date
2019Author
Haq, Fadhilah Amaliyah
Sutardi, Lina Noviyanti
Agil, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Konsumsi ayam di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Tingkat
konsumsi ayam pada tahun 2017 mengalami peningkatan 11.22% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peternak menggunakan Antibiotic
Growth Promoters (AGP) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penggunaan AGP
pada pakan ternak dapat menyebabkan resistensi dan residu antibiotik. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi jamu yang tepat dalam meningkatkan
proksi dan palatabilitas ayam. Jamu yang digunakan terdiri dari temulawak,
sambiloto dan jahe dengan perbandingan 2: 1: 1, kemudian direbus menggunakan
air dengan perbandingan 1: 10. Molases ditambahkan sebanyak 2% dari volume
total yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan metode rancangan acak
lengkap (RAL), yang terdiri dari lima perlakuan (termasuk kontrol negatif dan
positif) dan tujuh kali pengulangan. Perlakuan yang dilakukan pada kelompok
pemberian kombinasi jamu dengan konsentrasi 15%, 20%, dan 25% dari volume
total air minum. Palatabilitas ayam dapat diketahui dari tingkat konsumsi pakan
dan minum. Pengaruh dai pemberian kombinasi terhadap produksititas dapat
diketahui melalui bobot hidup, bobot karkas, FCR, dan pertambahan bobot. Bobot
organ dalam (jantung, ginjal, hati, usus, dan limpa) dapat digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari kombinasi terhadap kerja dan aktivitas organ melalui
bobot organ. Konsentrasi kombinasi terbaik terhadap produktivitas, palatabilitas,
dan bobot organ dalam ayam adalah konsentrasi 20%. Kombinasi jamu dari
penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti dari AGP dan
mengurangi resistensi dan residu antibiotik melalui pakan ayam.