Show simple item record

dc.contributor.advisorWiendi, Ni Made Armini
dc.contributor.authorJauhari, Dodi
dc.date.accessioned2019-10-02T02:24:56Z
dc.date.available2019-10-02T02:24:56Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98804
dc.description.abstractTanaman Tacca chantrieri Andre dengan nama lokal bunga kelelawar adalah tanaman hias herba tahunan (perenial). Selain sebagai tanaman hias, T. chantrieri juga telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat karena T. chantrieri mengandung taccalonolide, chantriolide dan evelynin pada rhizome yang bersifat cytotoxic terhadap sel kanker. Perbanyakan T. chantrieri dengan menggunakan tunas anakan atau rhizome kurang efektif dilakukan karena produksi tunas anakan yang relatif rendah serta pemanfaatan organ vegetatif sebagai bahan pembuatan obat. Perbanyakan generatif dengan menggunakan biji memerlukan waktu hingga 9 bulan dan daya berkecambah benih T. chantrieri relatif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi IAA (Indole Acetic Acid) dan BA (Benzyl Adenine) dalam menginduksi proliferasi tunas Tacca chantrieri Andre aksesi Kalimantan secara in vitro dengan sistem Paper Bridge Technique. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga September 2018 di Laboratorium Kultur Jaringan 2 Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah tunas aseptik Tacca chantrieri yang ditanam pada media solid MS13K (MS (Murashige dan Skoog, 1962) + 0.1 mg L-1 IAA + 2.0 2ip + 2.0 CaP + 30 g L-1 gula + 7 g L-1 agar) dengan pH media 6, selama 3 bulan. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dengan 2 faktor yaitu: faktor I adalah konsentrasi IAA dengan 3 taraf meliputi 0.1 mg L-1, 0.5 mg L-1 dan 1.0 mg L-1, faktor II adalah konsentrasi BA (Benzyl Adenin) dengan 3 taraf yaitu 1.0 mg L-1, 2.0 mg L-1 dan 3.0 mg L-1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa interaksi perlakuan antara IAA (Indole Acetic Acid) dengan BA (Benzyl Adenine) tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh peubah pengamatan. Penambahan 1.0 mg L-1 IAA menginduksi tinggi tanaman tertinggi yaitu mencapai 3.67 cm. Penambahan 1.0 mg L-1 BA mempercepat waktu terbentuk embrio somatik (6.8 MST), jumlah embrio somatik pada 6 MST (1.5 embrio), waktu terbentuk tunas baru (8.8 MST), jumlah tunas baru pada 8 MST (1.6 tunas), jumlah daun pada 12 MST (4.1 daun), jumlah akar (3.7 akar), panjang akar (1.65 cm), jumlah tunas membentuk akar (80.6%) dan waktu terbentuk akar (5.8 MST). Media padat menginduksi pembentukan jumlah daun lebih baik dibandingkan dengan media cair pada 8 – 12 MST. Penambahan air kelapa menginduksi pembentukan akar. Bobot basah dan bobot kering tunas pada media kontrol tidak berbeda nyata dengan media perlakuan, demikian juga Interaksi antara IAA dengan BA tidak nyata mempengaruhi bobot basah dan bobot kering.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcBat flowerid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleInduksi Proliferasi Tunas Tacca chantrieri Andre Aksesi Kalimantan Menggunakan In Vitro Paper Bridge Technique dengan Penambahan Indole Acetic Acid dan Benzyl Adenine.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBunga kelelawarid
dc.subject.keywordKalimantanid
dc.subject.keywordpaper bridge techniqueid
dc.subject.keywordtunas adventifid
dc.subject.keywordembrio somatikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record